Twit Donald Trump, Islam, dan Indonesia
Saya mendapatkan informasi yang segar pagi ini. Di facebook saya ada orang yang membagikan sebuah foto berisi twit Donal Trump yang merupakan presiden terpilih ke 45 Amerika Serikat. Emm seperti ini.
Ya ini merupakan Twit dari akun resmi Donal Trup yang kurang lebih menyatakan demikian : “Muslim di AS khawatir bila saya jadi Presiden, saya akan memperlakukan mereka seperti mereka memperlakukan non muslim di negara mayoritas muslim.”
Saya rasa pernyataan ini sangat transparan, tidak ambigu. Kenapa saya bicaraa demikian ? Donal Trump hanya ingin menyampaikan bahwa perlakuan Negara dengan mayoritas muslim selama ini dianggap intervensif kepada non muslim, sedangkan dilain pihak negara-negara muslim menginginkan negara-negara barat atau yang mayoritas non muslim untuk toleran terhadap minoritas muslim. Demikiankah ?
Sejauh ini menurut saya pernyataan Donal Trump merupakan benar adanya dan saya suka dengan orang ini terlepas dari kontroversi yang ia lakukan, bahwa Donal Trump adalah orang yang jujur dan tidak munafikun seperti Presiden-presiden Amerika yang lain yang “katanya” membela kepentingan umat islam tetapi membuat huru hara di negara-negara islam…
Kita harus sadari, memang beberapa negara-negara mayoritas muslim cukup represif dalam urusan berkedudukan bersama masyarakat minoritas non muslim. Misalnya saja Arab Saudi yang dikenal sangat keras sekali dalam memberikan kebebasan kepada non muslim, seperti misalnya menjalankan hari rayanya.
Bagaimana dengan Indonesia ?
Wapres Jusuf Kala di kantornya dikutip dari Merdeka.com mengatakan bahwa Indonesia paling toleran dalam beragama (01/07/2016).
"Malah kita di dunia ini sebagai negara paling toleran dalam hal beragama. Bahwa kemudian bahwa ada konflik-konflik di daerah tertentu soal itu, itu justru karena ada aturan dan pegangan untuk mengatur sesuatu dengan baik,"
"Justru kalau tidak ada itu bisa repot, tidak ada diatur pegangannya tentang UUD kan sudah sangat jelas di UUD kita tentang HAM bahwa manusia bebas untuk menerapkan agamanya masing-masing. Menurut saya ya memang ada masalah-masalah sedikit soal masjid, Syiah atau Ahmadiyah, atau pun soal pembangunan rumah ibadah yang dipandang masyarakat tidak seusai dengan SKB,"
"Justru SKB itu ada untuk memberikan harmonisasi. Jadi kalau perlu UU ya sejauh mana? kita sudah melaksanakan yang terbaik selama ini, kecuali, yang ada cuma aturan soal rumah ibadah, itu aja, yang lain tidak ada," tambahnya.
Hal ini menjadi cerminan, bahwa persoalan perpecahan mengatasnamakan agama di Indonesia masih menjadi polemik kebangsaan kita. Tak jarang pertikaian antar kelompok disebabkan karena pertikaian mengatasnamakan agama
Indonesia sendiri, sebagai negara yang mayoritas penduduknya beragama islam. Termasuk kedalam daftar 10 negara intoleran di Dunia menurut World Value. Survey. World Value Survey melaporkan negara mana saja yang memiliki tingkat rasisme paling tinggi hingga yang terendah. Survey tersebut menanyakan pada tiap individu tipe orang yang akan mereka tolak untuk jadi tetangga. Selain itu juga dihitung seberapa banyak orang dari suku dan agama berbeda yang tinggal di tiap negara sebagai alat pengukuran.
Berikut ini daftar negara paling toleran dan tidak toleran di Dunia menurut World Value Survey :
Daftar 10 negara yang penduduknya paling toleran:
- Amerika Serikat
- Kanada
- Brazil
- Argentina
- Kolombia
- Guatemala
- Britania Raya
- Swedia
- Norwegia
- Latvia
Daftar 10 negara yang penduduknya paling tidak toleran:
- Hong Kong
- Bangladesh
- Yordania
- India
- Mesir
- Arab Saudi
- Iran
- Vietnam
- Indonesia
- Korea Selatan
Menurut anda kita harus percaya dengan hal ini ? pasti akan banyak pertanyaan dari sekelompok orang yang mengaku sebagai muslim yang toleran, bahwa survei ini dilakukan oleh orang barat yang kafir, serta menyudutkan islam!
Lantas saja saya harus memakai data ini, wong belum ada data yang dikembangkan Arab Saudi mengenai toleransi ini sebagai pioner Islam hehehe.
Donal Trump adalah Cermin
Umat muslim yang membenci Trump karena ia membenci muslim rasanya harus berkaca diri. Berkaca diri apakah tindakan yang kita lakukan selama ini kepada mereka yang bukan bagian dari seiman kita. Tindakan demikian yang mereka rasakan sebagai ancaman atau tekanan terhadap kebebasan mereka. Tapi yang harus anda ingat adalah bahwa “wakil rakyat” kita pun yang menyatakan membela islam dan turun ke jalan menyatakan membela islam pada demonstrasi beberapa waktu silam pun mendukung Presiden Amerika yang satu ini. Bahkan menurut beliau hubungan Amerika-Indonesia akan terjalin lebih baik yak ?
Cerminan semacam apakah jadinya ?
Apakah umat Muslim sudah memperlakukan agama minoritas seperti kita ingin diperlakukan?
Sudah berapa rumah ibadah umat minoritas yang ditutup oleh berbagai ormas islam yang padahal sudah mempunyai ijin mendirikan bangunan ?
Seberapa seringkah perayaan agama atau aliran minoritas yang dilarang sepihak dengan berbagai alasan ? misal: perayaan di candi dan Asyuro bagi pemeluk Syiah
Berapa banyak kita menghancurkan rumah ibadah para pemeluk Ahmadiyah dan mengancam keberlangsungan kehidupan dan keberagamaannya ?
Berapa Vihara yang dibakar hanya karena 1 orang protes soal azan di tanjung balai ?
Berapa acara-acara keagamaan yang dibubarkan ormas sepihak dengan berbagai alasan ?
Berapa rumah makan, toko etnis minoritas yang diobrak abrik ormas yang dulu rajin sweeping ?
Dengan demikian kita sebagai umat islam tak boleh menyatakan lebih baik dari TRUMP. Bisa jadi kita membenci dia karena keburukan nya MENGINGATKAN kita pada keburukan saudara-saudara kita memperlakukan minoritas. Sebelum kita menuntut pada suatu hal yang sama bagi umat kita. Karena kenapa harus Indonesia yang berkaca ? Karena bagsa kita adalah bangsa yang bersatu dan lebur dari berbagai aspek sosial dan kebudayaan. Melebur menjadi satu, bersatu pada dan berbhineka.
WAKTUNYA BERKACA DIRI!
“Kalau jadi Hindu jangan jadi Orang India, Kalau jadi Islam jangan jadi Orang arab, Kalau jadi Kristen jangan jadi Orang Yahudi…Tetaplah Jadi Orang Nusantara Dengan Adat-Budaya Nusantara Yang Kaya Raya ini…”
“Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri..”
- Ir. H. Soekarno
0 Response to "Twit Donald Trump, Islam, dan Indonesia"
Post a Comment