Jalur Kereta Api Maut Pekanbaru
Ketika menduduku Sumatera, Jepang memutuskan untuk membangun
sebuah jalur kereta api sepanjang 220 Km yang menghubungkan wilayah Pekanbaru
dan Muaro. Tujuan pembangunan tersebut adalah sebagai sarana penghubung
distribusi hasil pertambangan seperti batu bara, minyak bumi, biji besi,
tembaga, dan nikel melalui jalur darat. Pengangutan melalui jalur darat
bertujuan bukan serta merta mempercepat distribusi, melainkan menghindari
pengiriman lewat laut yang rawa oleh serangan atau pembajakan oleh tentara
sekutu.
Jepang mengerahkan hingga 30.000 romusha dan 4790 tawanan perang
sekutu untuk mengerjakan jalur rel kereta api tersebut, yang selesai pada 15
Agustus 1945. Namun Jepang tidak pernah menggunakan jalur rel kereta api
tersebut sesuai dengan rencananya, hal ini karena penyelesaian proyek tersebut
bertepatan dengan menyerahnya pasukan Jepang terhadap sekutu.
Lok Uap di Muaro, Sisa Jalur Kereta Api Maut Muaro Sijunjung – Pekanbaru (Foto: Nusantara) |
Jalur rel kereta api itu sendiri pun tidak pernah dipakai
oleh siapapun, bahkan oleh Pemerintahan Republik Indonesia. Jalur rel kereta
api sepanjang 200 Km tersebut dinilai memiliki konstruksi yang buruk, serta
tidak pernah mengalami percobaan trayek.
Konstruksi yang jelek dinilai karena
perencanaan pembangunan secara arsitektur memang buruk dan terlalu
terburu-buru, ditambah lagi ada kabara bahwa pembangunan rel tersebut
disabotase oleh tawanan sekutu yang dipekerjakan.
Ilustrasi Romusha (Foto: sangkalafatamorgana) |
Selama pembangunan jalur rel tersebut, sekitar 700 orang tawanan sekutu dan 25.000 romusha
tewas karena kelaparan, penyiksaan, dan penyakit. Seperti yang kita ketahui
bahwa tawanan perang dan romusha diperlakukan lebih buruk ketimbang kerja paksa
yang pernah dilakukan dimasa Deandles. Romusha diperlakukan berlawanan dengan
julukannya sebagai pahlawan pekerja.
Alih-alih diperlakukan sebagai pahlawan,
romusha tidak lebih baik diperlakukan seperti hewan oleh tentara Jepang, mereka
diberikan ranshum untuk makanan setelah menyelesaikan pekerjaaan yang memakan
waktu dari pagi hingga larut malam. Ya bisa dikatakan sehari sekali makannya.
0 Response to "Jalur Kereta Api Maut Pekanbaru"
Post a Comment