Komunis Di Sana Sini
Sudah kita ketahui belakangan ini kata-kata komunis
begitu mudah keluar dari mulut-mulut pengikut atau simpatisan dari habib
tertentu. Sampai-sampai karena sangking
takutnya dengan komunis uang kertas pun disalahkan karena mengandung komunisme
di lambangnya. Bisa dibilang habib itu
menganut hyper komunisphobia. Kaum-kaumnya pun tidak ketinggalan apa pun
yang berbentuk menyerupai lambang komunis akan dibilang komunis, lawan politik
dituduh komunis, bahkan pemerintah
Jokowi dituduh komunis.
Kalau bicara tentang tuduhan komunis, saya mengingat
bahwasannya ini adalah cara-cara Orde Baru
mencap yang anti terhadapnya. Terkadang kaum ini membingungkan, mereka
cap komunis sana sini tapi mereka
sebenarnya tidak tau apa-apa tentang PKI itu sendiri. Tuduhan
mereka tidak lebih karena kebencian
semata. Terutama pada pemerintah.
Bagaimana bisa dituduh komunis? Wong antek-antek Orde Baru pun bercokol di
Pemerintahan. Sebagaimana diketahui bahwasanyaa orang orde baru membenci komunisme. Pengusutan
pembantai tragedi pasca G30S pun tidak
terealisasi hingga saat ini di pemerintahan Jokowi. Padahal dia waktu itu berjanji akan
menuntaskan kasus HAM masa lalu. Namun
itu semua dihalangi oleh unsur pemerintahan yang lalu. Mereka tidak
ingin mengungkap sejarah kelam bangsa, dimana
terjadi pembunuhan jutaan anak bangsa ditangan saudara sendiri. Saya
tentunya bukan pembela PKI, sayaa
berhaluan politik bersebrangan dengan PKI. Namun kalau urusan kemanusian hati
saya tergerak akan hal itu.
Mengapa kita begitu takut akan komunisme? Padahal
sistem Komunisme sudah gagal dan masuk liang lahat sejarah
bersama pencetusnya Uni
Soviet. Negara seperti Cina yang notabennya komunis tidak menjalankan komunis
secara utuh, bahkan ekonomi mereka bercorak “Kapitalisme
Negara”, Vietnam pun juga sama menganut paham ekonomi kapitalisme meskipun saya
tidak tau kapitalisme apa yang dianutnya, Korea Utara lah yang masih dibilang
penganut komunisme yang kuat hingga saat
ini.
Tapi kita bisa lihat Korea Utara keadaannya menyedihkan kontras sekali
dengan saudaranya di Selatan Korea. Lantas mengapa mereka bilang “Hati-hati
bangkitnya PKI”? Padahal beberapa tahun lalu
ada anak yang ditangkap oleh aparatur negara karenaa menggunakan kaus berlambang komunisme. Harusan jika
mereka bilang pemerintah Jokowi adalah Komunis, anak itu harusnya dipelihara
bukan ditangkap.
Komunisme tidak
akan bangkit karena masih ada TAP MPR XXV mustahil Komunis bangkit. Lagipula
siapa yang menganut sistem usang yang sudah gagal dalam sejarah. Terkadang kaum ini sangat
lucu. Selain melempar tuduhan komunis mereka juga mencap sebagai syiah, yahudi,
kapitalis. Wong ini lah yang disebut gagal paham, maklumlah kaum ini
kesehariannya hanya mengunyah nasi bungkus dan berdemo menuntut ahok sang
penista agama menurut mereka.
Padahal bagi orang terdidik Kapitalis dan Komunis
saja sudah bersebrangan. Syiah dan
Yahudi pun berbeda ajaran. Tuduhan melempar penyataan komunis adalah perbuatan tidak etis hanya di lakukan oleh
para panasbung dan habibnya. Bagi anda yang merasa terdidik ada baiknya anda
mengkaji ulang apa itu komunisme sendiri? Sejarah PKI itu seperti apa? Apa saja
yang telah diperbuat PKI selama ini di bumi
nusantara? Mengapa orde baru membenci sekali komunisme?. Anda yang
merasa terdidik jangan asal ikut-ikutan
Anda tidak boleh mempunyai keyakinan buta, sifat seorang terdidik adalah
sifat keterbukaan. Membaca adalah kunci
untuk mengetahui semua yang terjadi di masa lalu. Yang disebut orang terdidik “Orang yang mampu
berpikir jernih mendahulukan nalarnya dibandingkan kebenciannya”.
Salam
sejahtera bagi semua mahluk di semesta (Candide)
0 Response to "Komunis Di Sana Sini"
Post a Comment