Seminggu Pasca 28 Oktober


Ceramahi aku, si orang tak tahu apa-apa
Namun dari ketidaktahuan inilah berangkat niat mencari jalan, membuka tabir
Mungkn aku alpa, yah namanya juga manusia
Marilah saja kita mulai ceritanya

Konon, iringan ini dimulai dengan nada reformasi
Ketika nyanyian menyingkap suara sumbang dari atas
Yang muda,yang tua sama saja
Menggebuk tembok-tembok, menandakan kebebasan, mencari hari yang demokratis katanya

Di era sibernetika sekarang, semua mengalir deras
Kabar-kabar baru muncrat dan membasahi hidung mereka yang duduk di belakang meja
Secepa kilat, segesit angin meresap di kuping dan mata jalan
Kita pun tak sadar, alangkah jemari ini begitu gemulai

Ilustrasi Persatuan (foto; belajar PPKN)

Belum lama kita rayakan sumpah pemuda
Pun belum lama kita nyalakan rinai lilin penerang jalan persatuan : Baru seminggu!
Akankah kobaran yang konon kita banggakan
kita, jaga dan agungkan dalam setiap upacara lantas kita padamkan begitu saja?
Coba pikirkan kembali  

Kita butuhkan sabda baru, bukan serapah dari pembantu itu!
Begitulah koar-koar para demonstran dalam demo kali ini
Ganti pembantu-pembantu kita dengan yang seragam, copot yang sekarang
Beliau telah ingkar lagi lalai menginjak rumput hijau kita yang suci !

Massa meluber ke jalanan, merembesi tiap jengkal beton Jakarta
Lautan manusia berarakan hari ini dengan seragam serupa
Berteriak menuntut adanya pembantu baru, karena yang lama sudah tak pantas
Sudah usang dan layak dibuang

Kami inginkan pembantu baru, yang sama persis dengan kami
Bukannya pembantu dari planet lain, wangsa antah berantah
Kami golongan terhormat, paling beradab
Masak kami pakai pembantu dari asal usul tak jelas, kasar lagi tutur katanya

Hari semakin gelap, namun api semakin kentara
Bukan api persatuan, malahan api kerusakan
Aku pun berharap, tidak ada yang terbakar, tak ada yang cari senang dalam kobarannya
Biarkan waktu menjadikan pemadam yang terbaik, menunjukkan abu untuk kita bereskan!



0 Response to "Seminggu Pasca 28 Oktober"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel