Mengapa Peradaban Manusia Itu Berbeda ?
Saya menulis ini berusaha memberi sanggahan terhadap pendapat dosen saya yang mengatakan "Bahwasannya alam yang sejuk membuat orang-orang yang hidup disekitarnya menjadi malas, terutama seperti yang terjadi di Indonesia". Ini merupakan pernyataan menarik buat saya secara pribadi. Berarti singapura yang mempunyai iklim yang yang sama dengan Indonesia seharusnya orang-orangnya pemalas, namun kenyataaannya tidak demikian.
Seringkali banyak orang beranggapan negara-negara dunia ketiga tertinggal karena dibuai oleh iklim yg sejuk, berbeda hal dengan bangsa utara yg dibesarkan dengan iklim yang keras sehingga membuat mereka lebih rajin bekerja. Saya termasuk tidak setuju dengan pendapat ini, bahwasannya kemajuan suatu peradaban tidak serta merta ditentukan oleh kondisi iklim semata. lantas apa yang membuat kemajuan peradaban di belahan bumi utara (Eurasia) lebih berkembang cepat dibandingkan peradaban seperti di afrika, Papua, dan belahan bumi selatan lainnya tertinggal? Banyak orang eropa mengganggap bahwasannya diri mereka adalah superior dan memiliki otak yang cerdas, padahal menurut saya kecerdasan merupakan sesuatu hal yang relatif yang diukur dari parameter tertentu.
Banyak faktor yang membuat kemajuan setiap peradaban berbeda-beda. akibat dari ketimpangan kemajuan peradaban maka muncul penjajahan-penjajahan di muka bumi ini, terutama yang dilakukan orang-orang eropa selama berabad-abad. Mereka dengan senjata mereka selama berabad-abad telah berhasil menghancurkan peradaban yang lebih lemah dari mereka. Lantas kenapa mereka bisa lebih unggul dari peradaban yang dijajahnya dan dimusnahkannya?
Banyak faktor yang membuat kemajuan setiap peradaban berbeda-beda. akibat dari ketimpangan kemajuan peradaban maka muncul penjajahan-penjajahan di muka bumi ini, terutama yang dilakukan orang-orang eropa selama berabad-abad. Mereka dengan senjata mereka selama berabad-abad telah berhasil menghancurkan peradaban yang lebih lemah dari mereka. Lantas kenapa mereka bisa lebih unggul dari peradaban yang dijajahnya dan dimusnahkannya?
Berawal Dari Zaman Es
Pada akhir Zaman Es terakhir, sekitar tiga belas ribu tahun yang lalu, orang-orang di semua benua memasuki zaman batu. cara hidup - mereka bertahan hidup dengan berburu dan mengumpulkan binatang liar yang tersedia dan tanaman. Cara hidup ini merupakan alternatif terbaik karena tersedianya sumber daya yang banyak. Namun lama kelamaan binatang yang diburu semakin berkurang. membuat cara hidup ini tidak menjanjikan untuk kelangsungan hidup manusia selanjutnya.
Sekitar sebelas setengah ribu tahun yang lalu, iklim dunia tiba-tiba berubah. Dalam gempa susulan dari Zaman Es, suhu anjlok dan curah hujan global yang berkurang. Dampak dari bencana ini dirasakan paling tajam di daerah yang dikenal sebagai Bulan Sabit Subur, di Timur Tengah modern. Di sini, pemburu-pengumpul telah mengembangkan beberapa flora yang paling berguna dan berlimpah dan fauna di dunia. Mereka bahkan telah mengembangkan permukiman semi permanen untuk mengeksploitasi sumber daya di sekitar mereka.
Revolusi Pertanian
disetiap peradaban mengembangkan teknik pertaniannya masing-masing sesuai dengan alam yang mereka tempati, mereka mendomestikasi tanaman yang berbeda disesuaikan dengan kesedian alam. Hanya segelintir tempat di dunia menjadi tuan rumah untuk revolusi pertanian ini. Dalam kebanyakan kasus, domestikasi tanaman adalah yaitu bab awal untuk pengembangan peradaban maju.
Berawal dari Bulan Sabit Subur di Timur Tengah, domestikasi independen tanaman liar diyakini telah terjadi di Cina Kuno, di Amerika Tengah dan Selatan, di Afrika sub-tropis, dan di dataran tinggi Papua Nugini. Namun setiap tanaman yang dimakan mempunyai kandungan gizi yang berbeda-beda ini membuat manusia pun berkembang dengan cara yang berbeda pula, seperti sagu yang dimakan oleh masyarakat papua terlalu banyak mengandung karbohidrat dan minim gizi lainnya. ini berbeda dengan masyarakat eropa yang mengkonsumsi gandum yang notabennya kaya akan gizi dibandingkan sagu. ingat manusia berkembang sesuai apa yang ia makan.
Berawal dari Bulan Sabit Subur di Timur Tengah, domestikasi independen tanaman liar diyakini telah terjadi di Cina Kuno, di Amerika Tengah dan Selatan, di Afrika sub-tropis, dan di dataran tinggi Papua Nugini. Namun setiap tanaman yang dimakan mempunyai kandungan gizi yang berbeda-beda ini membuat manusia pun berkembang dengan cara yang berbeda pula, seperti sagu yang dimakan oleh masyarakat papua terlalu banyak mengandung karbohidrat dan minim gizi lainnya. ini berbeda dengan masyarakat eropa yang mengkonsumsi gandum yang notabennya kaya akan gizi dibandingkan sagu. ingat manusia berkembang sesuai apa yang ia makan.
Keuntungan Geografis
Keadaan geografis erat kaitannya dengan keuntungan yang diperoleh manusia yg tinggal ditempat tersebut. keadaan geografis menentukan flora dan fauna apa yang dapat tinggal di tempat tersebut. Dari semua spesies tanaman di dunia, hanya sejumlah yang mungkin, atau berguna, untuk urusan rumah tangga. Spesies seperti beras, gandum, yang merupakan makanan pokok saat ini tumbuh liar dan berlimpah disebagian besar dunia uerasia, tetapi padi-padian atau gandum tidak ditemukan di dunia baru seperti Amerika, Afrika bagian tropis, Papua, dan Australia. di Amerika makanan pokoknya berupa jagung, Afrika sorgum dan ubi jalar yg minim protein, Papua makanan pokoknya sagu yg sama juga rendah protein.
Selain faktor geografis erat kaitannya dengan keberadaan hewan. yaitu hewan-hewan yang bisa dijinakan oleh manusia. Mengapa hal ini begitu penting? Daerah yang mempunyai hewan dijinakan membuat pekerjaan peternaniannya lebih cepat, serta membuat mobilitas para penduduk berjalan cepat. Ini berbeda dengan masyarakat yg tidak punya hewan untuk di jinakan. mereka bekerja lebih lambat dan banyak menguras tenaga mereka, ini membuat mereka tidak bisa mengkreasikan banyak hal dalam peradabannya.
Dari semua spesies hewan di dunia, hanya 14 pernah dijinakkan. 12 ini adalah asli Eurasia. Satu, llama, berasal dari Amerika Selatan - dan petani dari Papua berhasil menjinakkan babi. Tapi babi tidak bisa menarik bajak, dan sampai kedatangan orang Eropa di abad ke-20, semua pertanian Nugini masih dilakukan dengan tangan.
Selain itu keadaan alam dan geografis eurasia yang cendrung membuat persebaran tanaman dan hewan yang dapat didomestikasi tersebar dengan cepat. Ini membuat munculnya peradaban yang sama majunya di kisaran Eurasia. Berbeda halnya dengan keadaan geografis ditempat yang peradabannya tertinggal seperti di Papua yang bergunung-gunung
.
Masyarakat yang mengembangkan pertanian mendapatkan keuntungan lebih banyak daripada masyarakat yang masih berburu dan meramu, namun pertanian tanpa ditopang oleh hewan yang diperbantukan hanya membuat sedikit kemajuan. dDsadari bahwasannya masyarakat yang didukung dengan pertanian plus hewan yang dapat didomestika membuat keunggulan lebih, sebab masyarakat ini mengembangkan pekerjaan yang efisien, yang mana mereka bisa mendapatkan surplus pangan dan dapat menimbunnya. mereka mulai mengembangkan kreasi mereka dengan temuan yang ada di alam seperti besi, tembaga, emas, dll. Akhirnya masyarakat tersebut tidak hanya terdiri dari kelas petani saja, kelas pekerja lain bermunculan yang mana membentuk sistem sosial yg rumit, yang bertahan hingga zaman revolusi Industri.
Sistem Sosial |
Penyakit merupakan salah satu pembunuh terbesar manusia setelah bencana alam. ada apa dengan penyakit? Penyakit yang dibawa oleh bangsa eropa seperti cacar, flu, dll telah membunuh 90% orang asli Amerika. kelihatannya sepele bagi kita. tetapi mereka bangsa Amerika asli tidak mempunyai kekebalan penyakit seperti orang Eurasia pada umumnya. Orang Eurasia mampu bertahan karena mereka telah membuat kekebalan alami dan diturunkan kepada keturunannya. Jadi tidak serta merta keunggulan senjata saja yang dapat menghancurkan sebuah peradaban, tetapi penyakit pun dapat menghancurkan sebuah peradaban.
0 Response to "Mengapa Peradaban Manusia Itu Berbeda ?"
Post a Comment