Apiku Bukan Api Biasa
Pulanglah, sebelum malam melolong mencari bayanganmu
Kalau mau, beristirahatlah di pondok sepi yang selalu mengayomi kegaliban hari
Atau berjalanlah dengan langkah tertunduk, serta jagalah api buatanku
agar tak ditiup angin iseng bikinan semesta
Karena apiku bukanlah api biasa, apiku bisa menyalakan apimu yang hampir mati disana
Jika terlampau gelap, senggolah lentera yang tertidur dengan apiku
Tak apa bila apiku mengecil, asal sekelilingmu tak seram lagi
Ngomong-ngomong sudahkah kau sampai ke rumahmu yang sepi ?
Kalau sudah, lambaikanlah tanganmu ke luar jendela,
biarkan menyelinap ke rumahku memberi isyarat pengejawantahan kalbu
Hari tak kunjung fajar, sepertinya mentari malas dan tidur pada setengah hari ini
Berteriaklah, bangunkan hari ini dengan apiku
Sundutlah lazuardi di sana,
biarkan asapnya menyesakkan mentari yang kerjanya tidur saja
Benar saja, apiku membuat mentari kelabakan dan bersinar pada ilalang yang merindu siang
Sudah berbulan-bulan apiku menyertai kamu
Menyemai apimu yang sekarat, menjadi kawula napasmu
Ataukah apiku sudah bersatu dengan apimu?
Kulihat apiku bukanlah apiku,
karena apiku sudah dimakan apimu
0 Response to "Apiku Bukan Api Biasa"
Post a Comment