Mengenal Guillotine, Alat Eksekusi Mati Paling Manusiawi
Harian Sejarah - Guillotine merupakan salah satu metode untuk mengeksekusi
terpidana mati di eropa. Terhitung sudah ribuan kepala yang merasakan
ketajamannya. Alat ini pernah digunakan selama lebih dari 200 tahun dalam
pemerintahan di berbagai Negara. Guillotine juga menjadi semacam perlambangan
dari Revolusi Perancis dan digunakan hingga akhir abad ke 20 di Perancis.
Guillotine Mulai Digunakan Saat Abad Pertengahan
Halifax Gibbet, alat yang mirip Guillotine. (Foto: everystockphoto.com) |
Alat ini mulai dinamakan guillotine pada akhir abad ke 18
saat Revolusi Perancis. Sebenarnya ada beberapa alat yang memiliki kemiripan
dengan guillotine di beberapa Negara eropa lainnya, seperti planke di Jerman, Halifax Gibbet di Inggris dengan mekanisme yang serupa juga.
Guillotine sebenarnya merupakan penyempurnaan dari dua alat eksekusi era
Renaisans yakni mannaia dari Italia
dan Scottish Maiden.
Awalnya Didesain Agar Proses Eksekusi Tidak Menyakitkan
Dr. Joseph Guillotin. (Foto: breastmilk.com) |
Permulaan terciptanya Guillotine berakar dari akhir 1789
dimana Dr. Joseph Guillotin mengajukan rancangan alat eksekusi kepada
pemerintah Perancis. Ia beranggapan bahwa alat tersebut dapat mengurangi
penderitaan para terpidana mati karena langsung memenggal kepala dengan cepat,
tidak seperti eksekusi dengan kapak ataupun pedang yang kadang mengalami
kendala. Akhirmya tahun 1792, guillotine mulai “memakan” korbannya. Disebut
guillotine karena Dr. Guillotin yang menciptakannya.
Guillotine Menjadi Mainan Anak-Anak
Ilustrasi mainan guillotine. (Foto:pinterest.com) |
Karena sering menonton eksekusi dengan guillotine, anak-anak
bahkan memainkan miniaturnya. Pada abad ke 18, terdapat replica guillotine
dengan tinggi dua kaki untuk mainan anak-anak. Anak-anak menggunakannya untuk
membunuh binatang kecil, dan akhirnya pemerintah melarangnya karena
membahayakan.
Eksekutor Guillotine Sangat Dikenal Publik
Penonton memenuhi eksekusi di publik. (Foto: rarehistoricalphotos.com) |
Ketika popularitas alat ini naik daun, para eksekutornya
juga ikut terkenal. Para eksekutor mendapat popularitas dan kehormatan selama
era Revolusi Perancis. Pekerjaan ini kadang-kadang dilakukan sebagai usaha
keluarga. Banyak generasi dari keluarga Sanson yang bekerja sebagai eksekutor
dari tahun 1792 hingga 1847 yang merenggut kepala Kaisar Louis XVI dan Marie
Antoinette dan banyak lainnya. Keluarga Deibler juga dipercaya untuk
mengekeskusi tahun 1897 hingga 1939. Para eksekutor ini menjadi inspirasi dan
idola masyarakat saat itu.
Penelitian Kepada Terpidana Guillotine dilakukan
Eksekusi di Hadapan Publik. (Foto:pinterest.com) |
Sejak awal penggunaannya, banyak gossip muncul dalam
pelaksanaan hukuman guillotine karena para terpidana mati kabarnya masih sadar
setelah kepalanya dipenggal. Debat tersebut sampai ke wilayah New Heights tahun
1793 ketika eksekutor menyenggol kepala terpidana mati dan para penonton
melihat masih ada gerakan di kepala yang sudah dipotong. Para dokter kemudian
mulai meneliti apakah benar korban masih hidup ketika kepalanya sudah
dipenggal. Jawaban tersebut kemudian ditemukan melalui percobaan dengan
menggunakan tikus dan memiliki hasil bahwa otak masih bekerja beberapa detik
setelah kepala orang dipenggal.
Digunakan Nazi Jerman.
Guillotine milik Nazi. (Foto: forum.axishistory.com) |
Mungkin guillotine paling dkenal di Perancis, namun alat ini
tercatat digunakan pula saat era Hitler. Hitler menjadikan alat ini sebagai
metode resmi eksekusi mati tahun 1930-an dan terdapat 20 alat tersebut di
seluruh Jerman. Menurut data Nazi, sekitar 16.500 orang dieksekusi dalam 1933
hingga 1945.
Digunakan Hingga 1970-an
Terpidana mati terakhir yang dieksekusi dengan guillotine. (Foto: jeremymercer.net) |
Guillotine menjadi metode utama dalam eksekusi mati di
Perancis hingga akhir abad ke-20. Terpidana mati Hamida Djandoubi menjadi
korban terakhir alat ini tahun 1977. Namun penggunaan guillotine secara resmi
dihentikan tahun 1981 setelah pemerintah Perancis melarang alat ini digunakan.
First Published with English language by History.com
0 Response to "Mengenal Guillotine, Alat Eksekusi Mati Paling Manusiawi"
Post a Comment