Sejarah Perang Dunia I
Perang Dunia I dikenal secara global sebagai The Great War adalah perang yang
melibatkan negara-negara di Eropa yang berlangsung antara tanggal 28 Juli 1914
hingga 11 November 1918. Perang Dunia I dapat pula dikatakan sebagai perang
yang melibatkan hampir seluruh Eropa setelah Perang Napoleon yang berlangsung pada
abad ke 19.
Perang ini berawal dari semenanjung Balkan dan melibatkan semua kekuatan besar dunia yang terbagi menjadi dua aliansi yang saling bertentangan. Lebih dari 70 juta tentara, termasuk 6 juta orang Eropa di mobilisasi dalam salah satu perang terbesar dalam sejarah.Lebih dari 9 juta jiwa prajurit gugur dampak dari perang.
Perang ini berawal dari semenanjung Balkan dan melibatkan semua kekuatan besar dunia yang terbagi menjadi dua aliansi yang saling bertentangan. Lebih dari 70 juta tentara, termasuk 6 juta orang Eropa di mobilisasi dalam salah satu perang terbesar dalam sejarah.Lebih dari 9 juta jiwa prajurit gugur dampak dari perang.
Kondisi Sebelum
Perang Dunia I
Awal abad ke-20 dengan semakin memanasnya persaingan antar
negara-negara besar di dunia. Di Eropa, Inggris, negara yang memiliki wilayah
jajahan paling luas, terguncang karena hampir kalah dalam peperangan melawan
kaum Boer di Afrika Selatan, dan Perancis, kondisinya semakin lemah akibat
skandal internal menghadapi kekuatan ekonomi dan militer Jerman yang baru
bersatu.
Gambar yang menggambarkan persahabatan Perancis dan Inggris |
Dihadapkan dengan kondisi tersebut Inggris dan Perancis
melupakan permusuhan lama mereka dan mulai bekerja sama menghimpun kekuatan
untuk menghadapi kekuatan Jerman. Pada 1904 kedua negara menandatangani
persetujuan persahabatan, Entente
Cordiale, yang mengatur penyelesaikan pertikaian kedua negara tersebut di
luar negeri serta menjamin kedaulatan masing-masing.
Jerman terus tumbuh menjadi sebuah negara yang besar dan progresif.
Pada awal tahun 1900an, Jerman muncul sebagai negara industri dan
perekonomiannya tumbuh menguat. Industrialisai juga terjadi selaras dengan
pembagunan militer dan angkatan perang Jerman yang terus mengalami modernisasi
bahkan menjadi bentuk kemajuan yang melangkahi negara Eropa lainnya.
Otto Von Bismarck |
Otto Von Bismarck (1815-1898), adalah arsitek dibelakang
kemajuan Industri Jerman dan telah membangun hubungan baik dengan berbagai
negara Eropa, namun pada tahun 1890 diturunkan oleh Kaisar Jerman, Wilhelm II,
kebijakan ini membangun hubungan baik pun tidak dilanjutkan lagi. Kaisar
Wilhelm ingin menjadikan Jerman sebagai salah satu negara yang paling kuat di
dunia.
Ia memerintahkan Laksamana Tirpitz untuk menjadikan angkatan laut Jerman sebanding dengan angkatan laut Inggris. Pada 1906, Tripitz berhasil membangun kapal perang yang dapat menandingi kapal perang Inggris. Hal ini menimbulkan ketegangan di wilayah Eropa sekaligus mengubah peta kekuasaan di Eropa. Rusia, perancis dan Inggris membentuka aliansi. aliansi-aliansi baru mulai terbentuk, sedangkan negara lainnya semakin memperkuat ketahanan nasional.
Ia memerintahkan Laksamana Tirpitz untuk menjadikan angkatan laut Jerman sebanding dengan angkatan laut Inggris. Pada 1906, Tripitz berhasil membangun kapal perang yang dapat menandingi kapal perang Inggris. Hal ini menimbulkan ketegangan di wilayah Eropa sekaligus mengubah peta kekuasaan di Eropa. Rusia, perancis dan Inggris membentuka aliansi. aliansi-aliansi baru mulai terbentuk, sedangkan negara lainnya semakin memperkuat ketahanan nasional.
Peta Kekuasaan Turki Utsmani sebelum dan sesudah lepasnya Balkan |
Di negara-negara Balkan yang baru saja melepaskan diri dari
pengaruh kesultanan Turki Utsmani mulai bercerai berai, dan para adidaya pun
saling berpihak. Pada 1912 Bulgaria dan Serbia sama-sama mengklaim Makedonia,
sebuah daerah bagian dari kesultanan Turki Utsmani yang didiami orang Bulgaria,
Serbia, Makedonia dan Yunani.
Yunani dan Montenegro bersekutu dengan Bulgaria dan Serbia untuk membentuk Liga Balkan. Mereka menyerang dan mengalahkan Turki Utsmani, dan menjadikan daerah kekuasaan Turki Utsmani di Eropa banyak berkurang.
Yunani dan Montenegro bersekutu dengan Bulgaria dan Serbia untuk membentuk Liga Balkan. Mereka menyerang dan mengalahkan Turki Utsmani, dan menjadikan daerah kekuasaan Turki Utsmani di Eropa banyak berkurang.
Perdamaian diantara keempat negara tersebut awalnya bisa
diwujudkan, namun keempat anggota liga tersebut kembali bersengketa dan perang
pun meletus pada tahun 1913. Serbia mengharap mendapatkan Albania, namun
Austria-Hongaria yang khawatir akan meningkatnya kekuatan Serbia menjadikan
Albania sebagai negara Merdeka. Kemarahan Serbia terhadap Austria pun semakin
memuncak. Benua Eropa terbagi menjadi dua kekuatan.
Runtuhnya Kekaisaran Cina
Pemberontakan Boxer |
Di luar benua Eropa, di Asia, Kekaisaran Cina yang
sebelumnya sebagai kekuatan besar Asia akhirnya runtuh pada 1911. Hal ini
dipicu oleh kemarahan dan protes rakyat Cina terhadap para saudagar Eropa yang
membawa keuntungan besar dari wilayah Cina selama puluhan tahun. Kondisi ini
memunculkan Pemberontakan Boxer yang dilakukan oleh rakyat Cina. Pemberontakan
ini berawal ketika kaum muda Cina membentuk Perkumpulan Tinju Harmoni yang
bertujuan mengusir orang-orang asing, terutama orang Eropa dari wilayah Cina.
Gerakan ini mendapat dukungan yang besar dari rakyat Cina. Aksi gerakan ini berawal pada tahun 1900, ketika para pemberontak membakar berbagai kantor misi dagang asing di Cina dan menduduki kantor kedutaan negara-negara Eropa. Pemberontakan ini semakin memuncak dengan terbunuhnya Duta besar Jerman untuk Cina pada bulan Juni.
Gerakan ini mendapat dukungan yang besar dari rakyat Cina. Aksi gerakan ini berawal pada tahun 1900, ketika para pemberontak membakar berbagai kantor misi dagang asing di Cina dan menduduki kantor kedutaan negara-negara Eropa. Pemberontakan ini semakin memuncak dengan terbunuhnya Duta besar Jerman untuk Cina pada bulan Juni.
Kondisi ini membuat negara-negara Eropa mengirimkan
pasukannya ke Cina untuk membebaskan kedutaan-kedutaan yang diduduki oleh
pemberontak. Pasukan ini negara-negara asing ini tiba pada bulan Agustus dan
bergerak membebaskan kedutaan-kedutaan yang diduduki. Ibu Suri Cixi yang
mendukung pemberontakan Bokser melarikan diri ke Xian. Namun karena pemberontak
semakin terdesak akhirnya Ibu Suri menerima tuntutan dari beberapa negara
Eropa, Amerika dan Jepang untuk mengakhiri pemberontakan.
Di sisi lain wilayah Asia, Jepang muncul sebagai kekuatan misterius
yang baru di wilayah ini dengan menjadi negara Asia pertama yangcberhasil
mengalahkan kekuatan Eropa, ketika
pasukan Jepang berhasil menenggelamkan kapal Rusia pada 1905. Hal ini berawal
dari konfrontasi kedua negara tersebut pada tahun 1900 terkait dengan konflik
kepentingan kedua negara di Manchuria dan Korea, propinsi Cina di wilayah Timur
Laut Cina yang dikuasai Rusia sejak 1898.
Setelah perundingan gagal tercapai, Jepang menyerang Armada
Timur Rusia di Port Arthur, pangkalan Angkatan Laut di Propinsi Liaotung yang
disewakan Cina kepada Rusia. Pihak Rusia akhirnya dikalahkan Jepang di laut dan
di darat.
Pada tahun 1905, Armada Laut Baltik Rusia, yang dikirim Tsar Nicholas II untuk memperkuat Armada Timurnya, mencapai Selat Tsushima yang terletak antara Korea dan Jepang, Jepang berhasil menghancurkan hampir seluruh Armada, sekaligus mengakhiri perang. Perdamaian pun kemudian disepakati pada tahun 1905 dengan Presiden Amerika Serikat, Roosevelt, sebagai penengah.
Pada tahun 1905, Armada Laut Baltik Rusia, yang dikirim Tsar Nicholas II untuk memperkuat Armada Timurnya, mencapai Selat Tsushima yang terletak antara Korea dan Jepang, Jepang berhasil menghancurkan hampir seluruh Armada, sekaligus mengakhiri perang. Perdamaian pun kemudian disepakati pada tahun 1905 dengan Presiden Amerika Serikat, Roosevelt, sebagai penengah.
Amerika Serikat di Benua Amerika
Di Belahan lain, Perbatasan Eropa Asia, Kesultanan Turki
Utsmani kekuatan semakin turun hingga akhirnya kehilangan hampir seluruh
wilayah Eropa yang pernah mereka kuasai. Di Benua lain, Amerika, Amerika Serikat muncul sebagai
negara yang pertumbuhan industri dan ekonominya maju. Meskipun Amerika Serikat
bersimpati kepad Perancis dan Inggris, Amerika Serikat tidak ikut serta dalam
Perang Dunia I, hingga serangan kapal selam Jerman yang memprovokasi Amerika
Serikat pada tahun 1917.
Wright bersaudara |
Dampak nyata dari perkembangan teknologi ini semakin terasa
ketka kekuatan-kekutan Eropa berperang pada 1914. Untuk pertama kalinya dalam
sejarah umat manusia, sebuah perang mengguakan berbagai teknologi tercanggih
dan akhirnya memaksa hampir seluruh populasi terlibat dalam peperangan. Pesawat
udara, tank militer, kapal selam dan senjata kimia digunakan untuk melawan
prajurit-prajurit dan rakyat sipil serta melibatkan seluruh benua di dunia.
Afrika
Perlawanan penduduk Afrika terhadap penjajahan negara Eropa
terus berlangsung dan cenderung meningkat. Pada awal abad ke-20 muncul
pemberontakan Maji-Maji dan Herero serta pergolakan di Afrika Selatan yang
memperjelas perlawanan dan kebencian rakyat Afrika terhadap pendudukan dan
kolonisasi Eropa.
Faktor Penyebab
Perang Dunia I
Sebab Umum
Kemajuan Industri. Negara-negara Eropa, seperti Inggris,
Jerman , Italia, Perancis dan Belgia mengalami kemajuan industri yang sangat
pesat. Kemajuan industri menimbulkan masalah baru dalam kehidupan masyarakat,
baik dalam bidang sosial, ekonomi politik dan budaya.
Kemajuan di bidang industri mengakibatkan terjadinya persaingan ekonomi diantara negara-negara tersebut untuk mendapatkan bahan baku dan daerah pemasaran. Masing-masing negara negara berusaha memajukan industri dalam negerinya sehingga muncul persaingan antar negara-negara tersebut.
Kemajuan di bidang industri mengakibatkan terjadinya persaingan ekonomi diantara negara-negara tersebut untuk mendapatkan bahan baku dan daerah pemasaran. Masing-masing negara negara berusaha memajukan industri dalam negerinya sehingga muncul persaingan antar negara-negara tersebut.
Politik Kolonialisme dan Imperialisme. Kemajuan industri
mengakibatkan munculnya politik imperialisme dan kolonialisme. Masing-masing
negara berusaha untuk memperoleh wilayah jajahan yang luas.
Perluasan wilayah dilakukan negara-negara Eropa tersebut
untuk memenuhi kebutuhan industrinya sebagai tempat pengambilan bahan mentah
atau bahan baku, tempat pasar hasil produksi industri, dan tempat menanam modal.
Perluasan wilayah tersebut seperti dilakukan Inggris dengan menduduki Malaysia,
Singapura, India, Afrika Selatan, dan Mesir. Kemudin Perancis berhasil
menduduki Kamboja, Laos, Maroko, dan Tunisia. Serta Jerman berhasil menduduki
Afrika Barat Daya, sedangkan Italia berhasil menduduki Afrika Utara.
Usaha memperluas daerah jajahan ini sering kali memunculkan
persengketaan diantara negara-negara itu. Oleh karena itu, persaingan yang pada
awalnya hanya di bidang ekonomi berkembang menjadi persaingan politik. Misalnya
Italia dan Perancis sama-sama ingin menguasai daerah Afrika Utara. Jerman dan
Perancis memperebutkan wilayah Ruhr. Austria dan Rusia memperebutkan wilayah
Balkan. Jerman dan Inggris memperebutkan wilayah Timur Tengah.
Persaingan politik tersebut memunculkan peperangan diantara
negara-negara Eropa yang saling bersaing tersebut. Misalnya peperangan antara
Jerman dan Perancis, Jerman dan Inggris, Inggris dan Perancis, Rusia dan
Austria yang terjadi di Eropa serta Jerman, Inggris, Perancis dan Italia yang
bersaing di Afrika memperebutkan wilayah jajahan mereka.
Politik Mencari Kawan atau Persekutuan Antarnegara. Keadaan
sosial politik yang semakin tegang merupakan salah satu sebab yang mendorong
negara-negara yang berkonflik mencari kawan dalam menghadapi lawan. Hal ini
pula yang menyebabkan negara-negara tersebut memunculnya persekutuan diantara
mereka.
Karena setiap negara khawatir akan terjadinya perang secara tiba-tiba.
Keadaan ini menyebabkan Eropa menjadi dua persekutuan atau blok, yaitu Triple
Aliansi yang terbentuk pada 1882, antara Jerman, Austria dan Italia, Yaitu
suatu persekutuan militer yang dilakukan tiga negara yersebut. Akibatnya timbul
reaksi dari Inggris dan Perancis dengan membentuk Entente Cordiale pada 1904
dan pada 1907 menjadi Triple Entente, setelah Rusia menjadi anggota baru.
Perlombaan Senjata. Pada mulanya memang tidak ada perang,
namun suasana tetap tegang dan panas. Negara-negara Eropa yang menjadi dua
blok, saling mencurigai dan khawatir kalau-kalau tiba-tiba perang besar,
sedangkan persiapan perang sendiri belum selesai.
Maka masing-masing negara meningkatkan persenjataan dan tidak mau mengalah dengan negara lain. Persaingan diantara negara-negara persekutuan militer tadi saling mengancam stabilitas negara-negara lainnya. Akibatnya, mereka mengembangkan industri militernya untuk menghasilkan senjata-senjata perang.
Maka masing-masing negara meningkatkan persenjataan dan tidak mau mengalah dengan negara lain. Persaingan diantara negara-negara persekutuan militer tadi saling mengancam stabilitas negara-negara lainnya. Akibatnya, mereka mengembangkan industri militernya untuk menghasilkan senjata-senjata perang.
Sebab Khusus Perang
Dunia I
Peristiwa yang mengawali perang antar negara-negara Eropa
pada 1914 adalah peristiwa yang terjadi di daerah Balkan. Balkan merupakan
wilayah yang strategis karena letaknya menghubungkan wilayah Eropa dan wilayah
Asia. Peristiwa di wilayah ini awali dengan konflik antara Austria dan Serbia.
Serbia menginginkan persatuan bangsa-bangsa Slavia Selatan dalam suatu negara
besar yang meliputi Slovenia, Kroasia, Bosnia, Herzegovina, Montenegro,
Macedonia, Serbia, dengan Serbia sebagai pemimpinnya.
Pada 1878 keinginan Serbia memperoleh jalan, ketika kongres
di Berlin memutuskan bahwa Serbia diberikan kemerdekaan penuh. Namun wilayah
Bosnia dan Herzegovina masih tetap diduduki oleh Austria. Konflik memperebutkan
wilayah Balkan ini kemudian menyulut pertentangan atau konflik antara Austria
dan Serbia. Hal ini karena Austria khawatir terhadap gerakan suku bangsa Slavia
(Gerakan Pan-Slavianisme) yang terjadi di wilayahnya, yaitu di wilayah Bosnia
dan Herzegovina. Gerakan Pan-Slavianisme ini didukung oleh Serbia yang
merupakan musuh utama Austria.
Untuk menyelesaikan masalah ini, pada tanggal 28
Juni 1914, Pemerintah Austria mengutus putra mahkotanya, Franz Ferdinand
mendatangi wilayah Balkan untuk menenangkan rakyat Slavia di Sarajevo, Bosnia.
Ia mengunjungi langsung latihan perang di daerah Bosnia.
Franz Ferdinand bersama istri sebelum terbunuh |
Namun latihan perang
ini oleh Serbia dianggap sebagai tantangan oleh Serbia. Franz Ferdinand beserta
istrinya kemudian dibunuh oleh seorang nasionalis Yugoslavia dan anggota
kelompok pemberontak Serbia, Gavrillo Princip pada tanggal 28 Juni 1914.
Ternyata pembunuhan Ferdinand dan istrinya telah direncanakan sebelumnya di
Elgrado (Serbia).
Dampak dari peristiwa tersebut, pada 23 Juli 1914,
pemerintah Austria melalui Menteri Luar Negeri Leopold von Berchtold mengirim
ultimatum kepada Serbia yang isinya
Pemerintah Serbia harus menindas semua gerakan anti-Austria
di Serbia dan memecat pejabat-pejabat yang bersalah.
Para pejabat Austria diizinkan untuk membantu gerakan
penindasan kaum pemberontak dan menjatuhkan hukuman kepada mereka yang terlibat
dalam pembunuhan putra mahkota Austria.
Setelah menunggu jawaban ultimatum selama 1 Bulan dan
memperoleh jawaban yang kurang memuaskan, pemerintah Austria kemudian
mengumumkan perang terhadap Serbia pada tanggal 28 Juli 1914. Kemudian di ikuti
Jerman yang mengumumkan perang kepada Rusia pada tanggal 1 Agustus 1914.
Kemudian memunculkan peristiwa penyerangan Perancis terhadap Jerman pada 3
Agustus 1914. Hal ini diikuti Inggris dengan menyerang Jerman pada 14 Agustus
1914. Perang kemudian berkecamuk di seluruh wilayah Eropa.
Pihak-pihak yang terlibat dalam Perang Dunia I adalah Blok
Sentral atau disebut dengan blok Jerman yang terdiri dari 4 negara anggota,
yaitu Jerman, Turki, Bulgaria, Austria-Honggaria. Sedangkan lawannya yaitu Blok
Sekutu atau disebut blok Perancis. Blok Perancis ini terdiri dari 23 negara
anggota, antara lain Perancis, Inggris, Rusia, Serbia, Belgia, Rumania, Yunani,
Portugal, Jepang, Italia, Amerika Serikat dan lain-lain.
Italia masuk ke Blok
Perancis pada tahun 1915 setelah mengumumkan perang terhadap Austria, karena
menginginkan daerah Tirol Selatan, Istria dan Delmatia milik Austria. Amerika
Serikat ikut Blok Perancis pada tahun 1917, karena Jerman menenggelamkan kapal
Lusitania yang membawa penumpang warga negara Amerika Serikat.
Perang Dunia I yang melanda wilayah Eropa terbagi dalam
beberapa front atau wilayah peperangan yaitu:
- Front Barat
- Front Timur
- Front Balkan
- Front Laut
Front Barat.
Jerman di bawah pimpinan Ludendorf berhasil dengan cepat menguasai hampir
seluruh Belgia dan mendesak pasukan Inggris di Mons pada 23 Agustus, kemudian
menyeberang ke Perancis barat laut. Namun pada 5 September pihak Sekutu,
dibawah pimpinan Jenderal Joffre, menyerang balik di tepi Sungai Marne, utara
Paris. Serangan ini memaksa Jerman mundur ke Sungai Aisne. Jerman tidak pernah
sepenuhnya pulih kembali karena adanya blokade dari Blok Sekutu, sehingga
kehidupan di wilayah Jerman agak sulit.
Kondisi ini menimbulkan pemberontakan
di dalam negeri Jerman yang dilakukan oleh kelompok separatis yang ingin
menggulingkan pemerintahan Jerman. Pada akhir tahun, kedua pihak telah menggali
parit sepanjang 650 km dari wilayah Nieuport di pesisir Belgia hingga
perbatasan Swiss. Parit-parit panjang digali sebagai tempat persembunyian.
Pihak yang perang tidak terleyak berjauhan, dan mereka pun tidak pernah maju
lebihd ari beberapa kilometer saja.
Kehidupan prajurit dalam parit sangatlah
sulit dan sering kekurangan pangan, diserang gas beracun, kedinginan, lembab
serta prajurit yang tewas pun masih disimpan dalam parit karena sulit
dipindahkan dengan cepat. Prajurit akan menemui ajalnya ketika diperintahkan
untuk pergi ke atas untuk menyerang musuh. Area pertempuran ini dikenal sebagai
garis depan sebelah barat.
Front Timur.
Ketika pasukan Jerman menyerang Perancis, Rusia melancarkan serangan terhadap
propinsi Jerman, Prusia Timur, namun berhasil dikalahkan di Tannenberg. Rusia
tidak pernah lagi menginvasi Jerman meskipun mereka berhasil menduduki untuk
sementara Propinsi Galicia di Austria. Kekalahan dahsyat yang dialami Rusia
mendorong pecahnya Revolusi Rusia 1917. Pemerintahan Bolshevik yang baru segera
meminta perdamaian yang disepakati di Brest-Litowsk.
Front Balkan.
Pada awalnya Jerman di bawah Von Mackensen memperoleh kemenangan, sedangkan
Rumania dan Serbia menyerah terlebih dahulu kepada Jerman. Inggris menyerbu
Dardanela, tetapi dalam pertempuran di Gallipolli Inggris berhasil dikalahkan
Turki. Inggris mundur dari Turki ke Yunani. Inggris menyerang Bulgaria dan
menyerah pada tahun 1918. Kemudian Turki diserang oleh Inggris dari daerah
Arabia, Palestina dan Irak, Turki menyerah tahun 1918.
Front Laut.
Perang ini terjadi di Jutland, antara Inggris dengan Jerman. Namun dalam front
ini tidak ada yang menang, sehingga Inggris mengadakan blokade terhadap Jerman
yang mengakibatkan terjadinya perang kapal selam. Jerman menyatakan perang
kapal selam tak terbatas. Jerman menciptakan kapal selam U-boat yang bisa menembakan
torpedo.
Sasaran kapal ini adalah kapal dagang Inggris yang membawa makanan dan
perbekalan menyeberangi Atlantik dari Amerika Utara. Semua kapal yang dianggap
Jerman sebagai musuh akan ditembaki, termasuk salah satunya adalah kapal dagang
Amerika Serikat yang ditenggelamkan pada tahun 1917. Hal ini menyebabkan
Amerika Serikat menyatakan perang terhadap Jerman pada tahun1917. Amerika
Serikat memberikan bantuan material dan finansial ke Eropa yang menyebabkan
Jerman semakin terdesak dan akhirnya kalah.
Akhir Peperangan
Sekutu melakukan blokade yang ketat terhadap Jerman. Kekalahan Jerman di Front Baray menyebabkan kehidupan rakyat Jerman semakin susuah, serta diperburuk dengan pergerakan kaum Separtacis (komunis Jerman) yang berusaha melakukan kudeta terhadap pemeritahan Jerman. Hal ini yang dianggap melemahkan posisi Jerman karena harus menghadapi dua serangan secara sekaligu yang berlangsung dari luar dan dalam negeri Jerman sendiri.
Jerman kemudian menyerah tanpa syarat pada tahun 1918. Hitler yang kelak pada Perang Dunia II menjadi pemimpin Jerman menamakan gerakan Separtacis ini sebagai "tusukan pisau" dari belakang punggung Jerman, yang menyebabkan Kaisar Jerman
Wilhelm II turun tahta dan pemerintah dipegang oleh Ebert. Jerman kemudian
menjadi sebuah negara republik dan menyerah kepada Sekutu. Sementara itu di Austria timbul
pemberontakan yang dilakukan kaum komunis dan kaum Slavia, yang mengakibatkan
Kaisar Karl terpaksa turun tahta pada tahun 1918 sehingga Austria-Honggaria
menjadi rebuplik.
Setelah Perang Dunia I usai, negara-negara yang menang
perang melakukan perundingan perdamaian dengan negara yang kalah perang.
Diantaranya:
Perjanjian
Versailles (28 Juni 1919) antara Jerman dengan negara-negara Sekutu. Isi
perjanjian tersebut antara lain:
- Jerman menyerahkan wilayah Alsace-Lorraine kepada Perancis dan wilayah Eupen Malmedy kepada Belgia
- Danzig dan sekitarnya menjadi wilayah merdeka dibawah Liga Bangsa-Bangsa; c. Jerman kehilangan semua tanah jajahannya yang diambil oleh Inggris, Perancis dan Jepang.
- Jerman harus membayar ganti rugi perang sebanyak 132 Milyar Mark Emas
- Angkatan Perang Jerman di perkecil
- Kapal perang dan kapal dagang Jerman diambil alih Inggris.
- Daerah Jerman di sebelah barat Sungai Rijn diduduki sekutu selama 15 tahun; h. Daerah Saar di perintah oleh Liga Bangsa-Bangsa selama 15 tahun. Tokoh yang berperan dalam menjalankan Perjanjian Versailles adalah Woodrow Wilson ( Amerika Serikat), Clemenceau (Perancis), Lloyd Goerge (Inggris) dan Orlando (Italia). Empat tokoh ini dikenal sebagai “the Big Four”.
Perjanjian St Germain
(10 November 1919) adalah perjanjian antara Sekutu dengan Austria, yang
isinya antara lain:
- Tidak diperkenankan adanya gabungan Jerman dan Austria
- Austria harus menyerahkan Tirol Selatan, Istria kepada Italia serta wilayah Bohemia dan Morovia kepada Cekoslowakia.
Perjanjian Neuilly
(27 Nopember 1919) adalah perjanjian antara Sekutu dengan Bulgaria yang isinya
Bulgaria harus menyerahkan daerah pantai Aegia kepada Yunani.
Perjanjian Trianon
(4 Juni 1920) adalah perjanjian antara Sekutu dengan Hongaria yang berisi
antara lain:
- Daerah Hongaria diperkecil
- Keluarga Hapsburg tidak boleh menjadi raja di Hongaria
- Daerah Turki diperkecil dan tinggal Konstantinopel dan sekitarnya
- Daerah yang penduduknya bukan orang Turki harus dilepaskan
- Smyrna dan Thracia diduduki Yunani
- Dardanela. Laut Marmora, Selat Bosporus harus dibuka untuk kapal-kapal dari semua bangsa
- Armenia diberi status merdeka
- Kurdi merdeka.
Perjanjian Sevres
ini bagi orang Turki dianggap sebuah penghinaan, maka timbullah pemberontakan
kaum nasionalis Turki dibawah pimpinan Mustafa Kemal Pasha. Turki dijadikan
republik dan Kemal Pasha dijadikan Presiden Turki. Kemal tidak mengakui Perjanjian
Serves, sehingga Sekutu menyerang Turki, namun Turki dapat mempertahankan diri.
Kemudian Turki dapat memukul mundur Yunani di Smyrna (kota dekat Ankara) dan
kemudian diadakan Perjanjian Lausanne pada 24 Juli 1923 antara Sekutu dan
Turki. Perjanjian ini menggantikan perjanjian Serves. Isi perjanjian ini antara
lain
- Thracia Timur kembali kepada Turki
- Turki melepaskan daerah yang penduduknya bukan bangsa Turki. Misalnya Arabia merdeka, Lybia ke Italia, Mesir, Irak, Palestina dan Cyprus ke Inggris, Syria dan Libanon ke Perancis.
- Semua hak ekstra teritorial dari bangsa asing dihapuskan
- Turki tidak perlu membayar kerugian perang
- Turki tidak perlu mengurangi angkatan perangnya
- Turki harus melindungi kaum minoritasnya.
Dampak Perang
Perang Dunia I merupakan perang yang mengerahkan semua
kemampuan dan kekuatan yang dimiliki secara total oleh negara-negara terlibat
di dalamnya, terutama negara-negara di Benua Eropa. Negara-negara yang terlibat
dalam Perang Dunia I, semuanya sama-sama menanggung resiko. Perang yang
melibatkan melibatkan lebih dari 70 juta tentara dan memakan korban lebih dari
10 juta orang meninggal dan sekitar 20 juta orang terluka sebagai korban
kedahsyatan Perang Dunia I. Selain itu, Perang Dunia I berpengaruh besar
terhadap kehidupan manusia dalam bidang sosial, ekonomi dan politik.
Bidang Politik
Adanya perubahan terotorial dan munculnya paham-paham baru.
Perubahan teritorial terjadi karena tenggelamnya empat negara besar, Jerman,
Turki, Rusia dan Austri dan munculnya negara-negara baru, seperti Polandia,
Cekoslovakia, Kroasia, Yugoslavia, Hongaria, Irak, Iran, Yordania, Mesir, Arab
Saudi, dan Syria (Suriah).
Paham-paham politik baru yang muncul akibat Perang Dunia I,
adalah diktatorisme karena demokrasi dianggap tidak mampu menyelesaikan kekacauan
politik maupun ekonomi. Diktatorisme yang muncul adalah Fasisme di Italia, Nazi
di Jerman, Nasionalisme di Turki, Militerisme di Jepang, dan Diktator
Proletariat di Rusia.
Bidang Sosial
Akibat yang ditimbulkan pasca Perang Dunia I di bidang
sosial adalah kemiskinan dan kesengsaraan. Disini negara-negara berusaha
memenuhi kebutuhan perlengkapan, sehingga mendorong produktivitas industri yang
semakin besar. Sehingga negara menyadari semakin dibutuhkannya buruh sebagai
penyedia bahan makanan dan alat-alat lainnya. Dengan kata lain posisi buruh
mulai naik dari semula sangat rendah menjadi dihargai karena perannya yang
begitu penting. Selain itu muncul juga gerakan emansipasi wanita, dimana selama
perang berlangsung wanita perannya sama dengan laki-laki yang banyak dibutuhkan
digaris depan.
Perang telah melahirkan kesengsaraan dan penderitaan,
sehingga melahirkan kerohanian tersendiri. Kesengsaraan yang ditimbulkan oleh
peperangan menumbuhkan keinginan untuk melenyapkan peperangan dan menciptakan
perdamaian yang kekal bagi umat manusia. Puncak dari akibat ini adalah
munculnua gerakan perdaiamain yang berkembang antara tahun 1920-1931 yang
disebut Liga Bangsa-Bangsa.
Bidang Ekonomi
Egoisme ekonomi mendominasi dalam usaha Selama Perang Dunia
I berkecemuk, menetapkan perjanjian perdamaian setelah perang, dimana negara
yang menang perang saling berebut dalam menuntut ganti rugi. Di Eropa
negara-negara yang terlibat perang mengalami kerugian, kerusakan dalam bidang
ekonomi, industri, pertanian, pertambangan dan lain-lain. Hal ini menyebabkan
keadaan ekonomi Eropa semakin suram sehingga timbul faham-faham politik ekonomi
diantaranya komunisme, fasisme, nasi dan etatisme.
Dampak dari kehancuran ekonomi ini dan nasionalisme yang
dilakukan negara-negara nasionalisme menyebabkan munculnya bea masuk yang
tinggi sehingga menghambat bahkan menghentikan perdagangan internasional. Hal
tersebut berakibat terjadinya over produksi di beberapa negara produsen seperti
Amerika Serikat, Brasil dan Kanada sehingga krisis ekonomi dahsyat melanda
dunia yang dikenal dengan sebutan Malaise pada 1929. Kehancuran juga melanda
negara-negara jajahan bangsa Barat di Asia, Afrika dan Amerika.
Sosok di Balik Perang
Dunia I
Para Pemimpin Negara yang berperan membentuk Liga Bangsa-Bangsa |
Kaisar Wilhelm II. Kaisar Wilhelm II merupakan Kaisar
terakhir Jerman. Ia lahir dengan nam Friedrich Wilhelm Albert Victor von
Hohenzollern di Berlin pada tahun 1859. Sepanjang hidupnya Wilhem berjuang dan
bertindak layaknya seorang kastria. Sewaktu muda Wilhelm dididik secara
otoriter dan ketat. Pada tahun 1888, Wilhelm naik tahta dan langsung menetang
Otto van Bismark, sang Kanselir yang bertanggung jawab atas penyatan Jerman.
Ambisi Wilhelm yang ingin memiliki kekuasaan absolut di Jerman,
membuatnya menyingkirkan Bismark. Selain itu Wilhelm juga mengucilkan Inggris
dan Rusia, meskipun raja Inggris dan Tsar Rusia masih sepupunya. Pada tahun
1900 Wilhelm menyediakan dana untuk membangun angkatan laut Jerman, agar bisa
menyaingi angkatan laut Inggris. Ketika terjadi perang Boer pada tahun
1899-1902, Wilhelm mendukung orang Boer melawan Inggris dan menggambarkan Raja
Edward VII sebagai setan.
Tindakannya ini mengundang musuh dimana-mana. Jerman
kemudian dikelilingi oleh bangsa-bangsa yang memusuhinya sehingga membahayakan
Jerman sendiri. Selama Perang Dunia I Wilhelm bertindak sebagai Panglima Perang
Angkatan bersenjata Jerman. Ia ingin menaikkan kekuasaannya. Pada tahun 1916
ketika kekalahan Jerman sudah di depan mata, pasukan bersenjata berbalik
menentangnya. Ketika terjadi revolusi di Berlin, ia dipaksa turun dari tahta.
Ia ingin diasingkan ke Belanda, namun Belanda mengekstradisinya ke Sekutu.
Sekutu ingin mengadili Wilhelm karena dia penyebab mulainya perang.
Paul Von Hindenburg. Tokoh ini bernama lengkap Paul Ludwig
Hans Anton von Beneckendorff und von Hindenburg. Ia merupakan Presiden Jerman
pada masa Republik Weimar yang dilahirkan di Posen (sekarang Poznan di
Polandia). Setelah menamatkan pendidikan militernya, ia terlibat dalam perang
Koniggratz pada tahun 1866 dan perang perancis dan Ruis pada 1870-1871.
Hindenberg kemudian naik menjadi Jenderal pada tahun 1903 dan berhenti dari ketentaraan pada tahun 1911. Namun ketika Perang Dunia I berkecamuk, ia dipanggil kembali oleh angkatan bersenjata Jerman. Ia dikirim ke front Timur dan memenangkan pertempuran melawan Rusia di Tannenberg pada tahun 1914 dan danau Masaurian pada tahun 1915.
Hindenberg kemudian naik menjadi Jenderal pada tahun 1903 dan berhenti dari ketentaraan pada tahun 1911. Namun ketika Perang Dunia I berkecamuk, ia dipanggil kembali oleh angkatan bersenjata Jerman. Ia dikirim ke front Timur dan memenangkan pertempuran melawan Rusia di Tannenberg pada tahun 1914 dan danau Masaurian pada tahun 1915.
Hal ini membuatnya naik pangkat menjadi Panglima Tertinggi
Jerman. Pada tahun 1918, Hidenberg mengistirahatkan diri dari ketentaraan
Jerman pada tahun 1918, namun meneruskan untuk mengambil kepentingan aktif
dalam politik. Pada tahun 1925, Hindenberg menggantikan Friedrich Ebert sebagai
Presiden Jerman, dengan dukungan kelompok partai kanan. Kemudian terpilih
kembali pada tahun 1932, namun pada itu ia sudah tidak mampu menentang
perkembangan Hitler lewat Nazinya. Dan pada tahun 1933 Hindenberg mengangkat
Hitler sebagai Kanselir Jerman .
Thomas Woodrow Wilson. Thomas Woodrow Wilson adalah Presiden
Amerika Serikat yang ke-28, lahir di stauton, Virginia, Amerika Serikat pada 28
Desember 1856. Woodrow merupakan penganut Presbiterian, sehingga ia dikenal
sebagai politisi yang religius. Setelah lulus dari perguruan tinggi, woodrow
belajar Ilmu Hukum dan kemudian mendapatkan gelar doktornya dalam . bidang Ilmu
Tatanegara dan Sejarah.
Selama 15 tahun ia mengajar di beberapa universitas,
dianataranya Universitas Princeton dan ia menjabat sebagai Presiden di
Universitas tersebut selama delapan tahun. Karir politik Woodrow Wilson diawali
pada tahun 1910 ketika ia menjadi Gubernur New Jersey.
Dua tahun kemudian ia menjadi calon presiden dari Partai
Demokrat. Ia mengajukan program yang disebutnya sebagai “Kebebasan Bam”.
Kebebasan tersebut menekankan individualisme, persamaan kesempatan bagi semua
orang, baik besar maupun kecil serta tentang hak-hak negara bagian. Ia kemudian
menjadi Presiden Amerika Serikat selama dua periode 1913 hingga 1921.
Selama masa jabatannya ia berhasil menetapkan beberapa konstitusi penting melalui kongres, diantaranya undang-undang yang berkaitan dengan pajak pendapatan federal yang bertingkat-tingkat, undang-undang anti monopoli serta undang-undang larangan mempekerjakan anak.
Selama masa jabatannya ia berhasil menetapkan beberapa konstitusi penting melalui kongres, diantaranya undang-undang yang berkaitan dengan pajak pendapatan federal yang bertingkat-tingkat, undang-undang anti monopoli serta undang-undang larangan mempekerjakan anak.
Wilson berkeinginan kuat untk memelihara hubungan damai
dengan negara-negara lain tanpa menggunakan kekerasan atau pun ancaman. Oleh
karena itu ketika terjadi Perang Dunia I, ia berusaha agar Amerika Serikat
tetap bersikap netral. Namun sikap netralnya ini goyah tatkala Jerman
mengumumkan perang kapal selam yang tidak terbatas dan empat kapal Amerika
Serikat telah ditenggelamkan.
Atas tindakan Jerman tersebut, Woodrow Wilson meminta kepada
Kongres untuk mengumumkan perang terhadap Jerman. Pada Januari 1918, Woodrow
Wilson berbicara di depan Kongres untuk menjelaskan tujuan-tujuan perang
Amerika, yang disampaikannya dalam bentuk 14 pasal. Tekad Woodrow Wilson untuk
tidak berunding dengan siapapun kecuali perwakilan negara demokratis,
mempercepat jatuhnya pemerintahan Kaisar Jerman.
Usulan salah satu pasal dari 14 pasal berisi: mendirikan
Liga Bangsa-Bangsa yang menjamin kebebasan politik dan kesatuan wilayah semua
negara besar maupun kecil. Berkat usahanya menciptakan perdamaian dunia,
Woodrow Wilson kemudian dianugerahi hadiah nobel perdamaian pada 1919.
Usaha Woodrow Wilson untuk membawa Amerika Serikat masuk dalam Liga Bangsa-Bangsa menemui kegagalan. Setelah mendapat serangan jantung pada 1919, ia tidak dapat menjalankan tugas-tugas pemerintahannya. Ia berhenti dari jabatannya dalam kondisi fisik yang lemah dan semangat yang hancur. Ia wafat pada 3 Februari 1924.
Usaha Woodrow Wilson untuk membawa Amerika Serikat masuk dalam Liga Bangsa-Bangsa menemui kegagalan. Setelah mendapat serangan jantung pada 1919, ia tidak dapat menjalankan tugas-tugas pemerintahannya. Ia berhenti dari jabatannya dalam kondisi fisik yang lemah dan semangat yang hancur. Ia wafat pada 3 Februari 1924.
0 Response to "Sejarah Perang Dunia I"
Post a Comment