Kurt Student, Komandan Pasukan Payung Jerman
Kurt Student dilahirkan di Birkhonz, Jerman pada tanggal 12
Mei 1890. Student bergabung dengan Angkatan Darat Jerman pada tahun 1911. Dia
kemudian di Jawatan Udara pada tahun 1913. Student masuk sebagai Fähnrich pada
tahun 1910 dan diangkat sebagai letnan Maret 1911 di Angkatan Darat Prusia. Dia
memenuhi syarat sebagai pilto pada tahun 1931 dan menjadi Pilot pengitai dan
pembom selama Perang Dunia I.
Lahir | 12 May 1890 Birkholz, German Empire |
---|---|
Meninggal | 1 July 1978 (aged 88) Lemgo, West Germany |
Kesetiaan |
German Empire (to 1918)
Weimar Republic (to 1933) Nazi Germany (to 1945) |
Pengabdian | Prussian Army Reichsheer Luftwaffe |
Lama Pengabdian | 1910–45 |
Pangkat Terakhis | Generaloberst |
Pemimpin | 7th Air Division XI Fliegerkorps 1st Parachute Army |
Peperangan |
World War I
World War II |
Penghargaan | Mendali Salib Kesatria dengan Daun Oak |
Pasca Perang Dunia I, Student tetap bertugas di Angkatan
Darat Jerman dan kemudian dipindah tugaskan ke Luftwaffe pada tahun 1934.
Student kemudian dikenal sebagai penasihat senior dan memainkan peranan penting
dalam membangun Angkatan Udara Jerman yang baru. Dia kemudian diangkat menjadi
General Leutnant, dan kemudian menginstruksikan membentuk batalyon pasukan
payung untuk Jerman pertama kali pada tahun 1938. Pembentukan pasukan payung
tersebut menjadi cikal bakal terbentuknya 7.Fliegerdivision Jerman.
Pasukan payung yang dibangun oleh Student memiliki catatan
keberhasilan yang baik selama pengerahan besar di Normandia, Belgia, dan
Belanda pada tahun 1940. Namun selama operasi di Rotterdam ia harus dirawat
karena mengalami luka berat akiba tertembak dibagian kepala.
Kurt Student meninjau Fallschirmjäger (Pasukan Payung) |
Student sempat dilibarkan pada memimpin penerjunan Pasukan
Payung Jerman di Inggris dan Gibraltar. Akan tetapi kedua operasi tersebut
dibatalkan. Sebagai gantinya Student harus memimpin operasi penerjunan pasukan
payung terbesar dalam sejarah untuk merebut Pulau Kreta. Pada pertempuran yang
berlangsung antara 20 Mei 1941 hingga Juni 1941, pasukan payung dipimpinna
menderita kerugian yang besar meskipun berhasil merebut Kreta.
Sejak saat itu Hitler melarang penerjunan pasukan payung
berskala besar dan memfokuskan dalam membangun infantry. Student sendiri
kemudian memegang komando 1.Fallschirmarmee yang dilibatkan dalam usaha
membentuk perluasan Front Kedua Sekutu di Eropa Barat. Student berakhir sebagai
Panglima Satuan Darat Grup Vistula pada akhir Perang Dunia II.
Pada bulan Mei 1947, Student diadili atas delapan tuduhan
penganiayaan dan pembunuhan tawanan perang oleh anak buahnya di Kreta. Dia
ditemukan bersalah atas tiga tuduhan, dan dijatuhi hukuman lima tahun penjara
sebagai hukuman. Kemudian, Student diberi pembebasan awal tahun 1948 karena
alasan medis. Student kemudian meninggal pada tahun 1978.
0 Response to "Kurt Student, Komandan Pasukan Payung Jerman"
Post a Comment