Pengeboman Pearl Harbor - 7 Desember 1941
Pada suatu pagi di Kepulauan Hawaii pada tahun 1941, terlihat dilangit diatas Pulau Oahu yang merupakan pulau terbesar di kepulauan Hawaii, sekumpulan pesawat dengan simbol Matahari Terbit berwarna merah pada sayap pesawat-pesawat tersebut. Sekitar 360 pesawat tempur mendekati pangkalan laut AS di Pearl Harbor.
Amerika Serikat yang sebelumnya tidak tertarik dalam Perang Dunia II harus mengambil sikap pasca kedatangan pesawat-pesawat tersebut. Kedatangan mereka dibarengi serangan mendadak dan kritis terhadap armada laut Amerika Serikat di Pasifik.
Serangan Jepang ini sebetulnya sudah diperkirakan oleh
Presiden AS, Franklin D. Roosevelt. "Serangan Jepang bukan tak mungkin," hal ini
karena diplomasi dengan Jepang yang mandek. Kecurigaan ini dianggap percuma,
karena tidak adanya peningkatan keamanan di pangkalan Angkatan Laut
AS di Pearl Harbor.
Pada pagi hari saat penyerangan Jepang, banyak personil
militer sedang melakukan ritual keagamaan, sekadar membersihkan kapal-kapal dan memoles senjata mereka. Pada saat yang sama sedikitnya dua
operator melihat di radar sekelompok pesawat tempur dalam penerbangan menuju pulau
dari arah utara.
USS Enterprise (CV-6). Foto: Official U.S. Navy photo |
Serangan ini pun sebenarnya sudah diperkirakan saat USS
Ward menyerang dan menenggelamkan kapal selam kerdil Jepang. Terdapat lima
kapal selam kerdil kelas Ko-hyoteki yang ditugasi mentorpedo kapal Amerika
Serikat saat pengeboman dimulai, AS kemudian menyebutnya sebagai "Piranha." Tidak satupun kapal selam tersebut berhasil
kembali, dan hanya empat dari lima yang dijumpai sejak penyerangan
dimulai.
Kapal Selam Piranha. Foto: North Shore Journal |
Sebelumnya pada tanggal 26 November 1941, sebuah armada
Jepang yang terdiri dari enam kapal induk, dua kapal tempur, dua penjelajah
berat, satu penjelajah ringan, sembilan kapal perusak, dan delapan tanker bergerak
meninggalkan Teluk Hitokappu di Kepulauan Kuril. Armada yang dipimpin oleh
Laksamana Madya Chuichi Nagumo tersebut berlayar menuju Pearl Harbor.
Kapal induk Jepang yang terlibat dalam serangan tersebut adalah: Akagi, Hiryu, Kaga, Shokaku, Soryu, Zuikaku. Semuanya memiliki sejumlah 441 kapal terbang, termasuk pesawat pemburu, pengebom-torpedo, pengebom-tukik dan pemburu-pengebom (fighter-bombers). Dari semuanya, 29 tertembak jatuh oleh AS dalam pertempuran.
Pada pagi hari tanggal 7 Desember 1941, penyerangan terhadap
Pearl Harbor dimulai. Jepang mengerahkan ratusan pesawat pemburu, pengebom, dan
pengebom-torpedo yang dikerahkan dari keenam kapal induk tersebut, dan mengebom
pangkalan militer Amerika Serikat di kepulauan Hawaii. Salah satu tujuan Jepang
adalah untuk memusnahkan tiga kapal induk Amerika Serikat yang diletakkan di
Pasifik, tetapi tiada ketika serangan terjadi!
Akibat serangan mendadak ini, lima dari delapan kapal
perang, tiga kapal perusak, dan tujuh kapal lainnya tenggelam atau rusak berat,
dan lebih dari 200 pesawat hancur. Sebanyak 2.400 personil Amerika Serikat tewas dan menyisakan 1.200 yang terluka. Sementara itu banyak dari tentara AS yang gagah berani mencoba untuk memukul mundur serangan
itu. Hampir semua kapal terbang Amerika Serikat dimusnahkan di atas tanah;
hanya beberapa pesawat yang berhasil terbang dan mencoba membalas serangan
pesawat-pesawat Jepang.
1.100 orang diantaranya kehilangan nyawa akibat meledak dan
tenggelamnya Kapal perang USS Arizona. Bangkai ini USS Arizona kemudian diabadikan menjadi tugu peringatan kepada mereka yang tewas pada
hari itu, kebanyakan dari mereka terkubur di dalam kapal tersebut.
Jepang sendiri mengalami kerugian beberapa pesawat,
diperkirakan 30 pesawat, lima kapal selam kerdil, dan kurang dari 100 orang
pasukan.
USS Enterprise (CV-6) pada September 1945. Foto: Official U.S. Navy photo |
Keberuntungan bagi Amerika Serikat, ketiga operator armada
Pasifik mereka berada di lautan dalam manuver pelatihan. Kapal-kapal Induk Raksasa AS
tidak berada di sekitar Pearl Harbor sehingga tidak dilumpuhkan oleh Pesawat
Pembom Jepang. Kapal Induk AS diantaraya Enterprise dalam perjalanan pulang, Lexington telah berlayar keluar beberapa hari sebelumnya dari Pearl
Harbor, dan Saratoga berada di San
Diego selepas penyesuaian di Galangan Angkatan Laut Puget Sound.
Kapal Induk AS ini akan membalas dendam melawan Jepang enam
bulan kemudian dalam Pertempuran Midway. AS kemudian akan membalikan
keberuntungan Jepang yang sebelumnya tak terkalahkan di Asia Pasifik.
Presiden Franklin D. Roosevelt berbicara di depan Kongres AS. Foto: History.com |
Sehari setelah Pear Harbor dibom, Presiden Roosevelt tampil
di hadapan sidang paripurna Kongres AS dan menyatakan, “ Kemarin, 7 Desember 1941
merupakan tanggal penghujatan AS secara tiba-tiba, kita sengaja diserang oleh
Angkatan Laut dan Udara Pasukan Kekaisaran Jepang.”
Setelah pidato singkat tersebut, Roosevelt meminta Kongres
menyetujui resolusi keadaan perang antara Amerika Serikat dan Jepang. Pada 8
Desember 1941, Kongres Amerika Serikat menyatakan perang atas Jepang. Franklin
D. Roosevelt menandatangani pernyataan perang tidak lama kemudian .
Senat sendiri menyetujui AS terjun dalam peperangan dengan
suara 82 suara berbanding 0, sedangkan DPR menyetujui resolusi dengan suara 388
banding 1. Atas dukungan Kongres AS, Pemerintah kemudian menyerukan perang
dengan Jepang. Hal ini kemudian membawa AS ke dalam Perang Dunia II.
Tiga hari kemudian pada 11 Desember 1941, Jerman dan Italia
menyatakan perang melawan Amerika Serikat.
0 Response to "Pengeboman Pearl Harbor - 7 Desember 1941"
Post a Comment