Manusia Setengah Dewa, Hirohito dari Kyoto
Demi kebesaran Kaisar Hirohito, pasukan Jepang menaklukan banyak wilayah di Asia-Pasifik. Pada tahun 1943 ia menerima Ir. Soekarno, Mohammad Hatta, dan Ki Bagoes Hadukoesoemo dalam lawatan mereka ke Jepang dan memberikan Bintang Kaisar (Ratna Suci) kepada ketiga tokoh pergerakan nasional Indonesia tersebut.
Pemberian Bintang Kaisar tersebut banyak mengejutkan banyak kalangan, terutama Pemerintah Militer Jepang di Indonesia. Pemberian Bintang Kaisar menandakan bahwa ketiganya dianggap sebagai keluarga Kaisar Hirohito sendiri. Hal inilah yang dianggap membuat ketiga tokoh tersebut selalu mendapatkan perlakuan yang baik dari militer Jepang, sekaligus dituduh sebagai penjahat perang oleh sekutu karena dianggap merupakan bagian dari Jepang.
Hirohito menggunakan pengaruh pribadinya untuk mengakhiri perang lewat pidato radionya pada 15 Agustus 1945. Pasca menyerahnya Jepang, ada desakan untuk mengadilinya sebagai penjahat Perang Dunia II. Namun pemimpin pasukan Sekutu Asia-Pasifik, Jenderal MacArthur hanya melucuti gelar "kedewaan" dari sang Kaisar. Hirohito kemudian dimanfaatkan sebagai pemersatu dan alat demokratisasi bangsa Jepang.
Kaisar Hirohito, meskipun telah dilucuti gelar "dewa"-nya oleh sekutu, namun tidak bagi bangsa Jepang. Bangsa Jepang terus menghargai dan menganggap Hirohito sebagai kaisarnya dan dewa pemersatu Jepang. Kentalnya ajaran Shinto yang dikenalkan kembali pada masa pemerintahan Kaisar Meiji (1852-1912) bahwa Kaisar adalah titisan Dewa Amaterasu dan harga diri bangsa Jepang sendiri tetap terjaga.
Hal inilah yang dianggap bahwa meskipun gelar dewa Hirohito telah dilucuti oleh Sekutu dan dianggap sebatas pemersatu dan simbol demokrasi. Disisi lain bangsa Jepang tetap menganggapnya sebagai Dewa, sehingga ia bisa dikatakan " Manusia setengah dewa. "
Kaisar Hirohito meninggal pada tanggal 7 Januari 1989 akibat penyakit kanker usus dua belas jari (duodenum) yang dideritanya. Pemakaman kenegaraannya dihadiri oleh para pemimpin dunia di antaranya, Presiden Amerika Serikat George Bush, Presiden Perancis Francois Mitterand, HRH Duke of Edinburgh dari Inggris, dan Raja HM Baudouin dari Belgia.
Pada tanggal 24 Februari 1989, jenazahnya dimakamkan di Mausoleum Kekaisaran Musashino, di samping makam Kaisar Taisho. Kedudukannya digantikan oleh Putra Mahkota Akihito.
0 Response to "Manusia Setengah Dewa, Hirohito dari Kyoto"
Post a Comment