Pertempuran Somme 1916

Foto: Daily Mail

Pertempuran Somme, juga dikenal sebagai Serangan Somme adalah salah satu pertempuran terbesar dalam Perang Dunia I. Pertempuran yang berlangsung antara 1 Juli sampai 1 November 1916 ini terjadi di dekat Sungai Somme di Perancis. Pertempuran ini menjadi salah satu pertempuran paling berdarah dalam sejarah. Pada hari pertama pertempuran, Inggris menderita lebih dari 57.000 korban, dan pada akhir kampanye militer Blok Sekutu dan Sentral, keduanya kehilangan lebih dari 1,5 juta orang.

Garis Wilayah Pertempuran. Foto: Epic History Channel

Pertempuran Somme tahun 1916 adalah serangan besar pertama Perang Dunia I bagi Inggris dan menyebabkan sikap Inggris lebih kritis terhadap perang. Selama dan setelah pertempuran, Inggris kemudian mempersiapkan perbaikan dalam strategi dan perbaikan kekuatan pasukan. Dalam pertempuran Somme, Perancis mencapai kemajuan lebih besar dari Inggris. Pada akhir pertempuran Perancis menderita lebih sedikit korban

British infantrymen on the march towards the front lines in the River Somme valley.
Pasukan Inggris dalam Pertempuran Somme. Foto: BBC

Hal yang perlu di ingat oleh Inggris sebagai suatu kenangan kelam. Pada hari pertama Pertempuran Somme, pada 1 Juli 1916. Inggris harus menerima kenyataan korban yang begitu besar, sekitar 57.47, lebih besar dari total korban Inggris dalam pertempuran gabungan di Krimea, Boer, dan perang Korea. Sebaliknya, Perancis, dengan divisi yang lebih sedikit, hanya menderita sekitar 2.000 korban jiwa. Pada saat penyerangan berakhir pada bulan November, Inggris menderita sekitar 420.000 korban tewas, dan Perancis sekitar 200.000. Jumlah korban Jerman yang tercatatatkan cukup kontroversial, tapi mungkin sekitar 465.000.

Bagaimana ini bisa terjadi? Pada awal 1916, Perancis mengusulkan penyerangan gabungan Perancis-Inggris bersama. Karena di Verdun, tentara Inggris mengambil peran utama dalam penyerangan. Oleh karena itu, pada tanggal 1 Juli 1916, tentara Inggris menyerang utara Somme dengan empat belas divisi infanteri, sementara Perancis menyerang selatan dari Somme dengan lima divisi. 

Dalam pertahanan dari Inggris-Perancis, tentara Jerman mengerahkan tujuh divisi. Serangan Inggris direncanakan oleh Douglas Haig dan Henry Rawlinson, GOC Keempat Angkatan Darat. Keduanya memiliki pendapat yang berbeda mengenai kekuatan serangan dan jangkauan pemboman, sehingga rencana yang dipersiapkan cenderung tidak sesuai.

Battle of Flers-Courcelette
Foto: BBC

Artileri adalah kunci untuk menyerang, tetapi tidak memiliki kemampuan untuk memotong semua kawat pertahanan, menghancurkan parit Jerman, dan melumpuhkan semua senjata musuh, atau memberikan rentetan berguna untuk serangan infanteri. Dan pada jam 0:00 tanggal 1 Juli, artileri bergeser jauh dari parit depan Jerman yang terlalu cepat dan membiarkan formasi infanteri terbuka. Namun Perancis, dengan pengalaman di Verdun, memiliki lebih banyak artileri berat dan menyerang di rerumputan, menyerang dengan kekuatan yang besar dan menderita lebih sedikit korban jiwa

Setalah 1 Juli, jalan buntu berada di pertahanan tentara Jerman. Pertahanan yang dibangun kalah dengan serangan yang bergitu cepat dari Inggris dan Perancis. Meskipun Sekutu memiliki kemajuan yang kecil, Somme menjadi pertempuran yang cukup berdarah dan memperpanjang Perang Dunia I sampai dengan musim dingin.


Pertempuran ini adalah pelajaran yang berharga bagi Sekutu. Bagaimana menyusun serangan dengan kekuatan yang besar, namun effektif.

0 Response to "Pertempuran Somme 1916"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel