Politik Isolasi Amerika Serikat 1930-an
Tahun 1930-an merupakan masa kelam bagi negeri Paman Sam.
Saat itu mereka dilanda depresi ekonomi hebat dan kerusakan keuangan
pascaperang Dunia pertama. Hal ini menuntun Amerika menyusun langkah-langkah
untuk menutup diri dan tidak ikut campur dalam permasalahan Negara-negara Asia
dan Eropa. Awalnya sang Paman Sam hanya menutup diri dalam ranah politik, namun
lama kelamaan mereka mulai menutup keran perdagangan di wilayah Amerika
Selatan.
Kubu-kubu yang mendukung isolasi Amerika dari dunia mulai
naik daun, para pendukung gerakan ini berlandaskan kepada draf peraturan yang
disusun Presiden George Washington mengenai tidak ikut campurnya Amerika
Serikat dalam kancah politik dan angkatan bersenjata benua biru. Selama abad ke
sembilan belas saat dimulainya penjelajahan samudera Atlantik dan Pasifik
negeri paman Sam dengan bebas dari gelombang konflik Eropa.
Selama Perang Dunia I, Presiden Woodrow Wilson membuat
langkah dimana Amerika Serikat mulai masuk dalam perang demi melindungi
perdamaian dunia. Namun karena Perang Dunia I ternyata memakan banyak korban
dan kerugian bagi Amerika, negeri ini sepertinya kapok dan mulai menyusun peraturan
untuk mengisolasi diri dari politik dunia yang berkecamuk saat itu.
Saat Perang Dunia I pecah, laporan dari politisi Republikan
yaitu Senator Gerald P. Nye menyatakan bahwa saat itu para bankir dan pembuat
senjata dipaksa untuk mengambil bagian dalam pendanaan dan suplai senjata.
Publikasi tertanda tahun 1934 dan 1935 menyatakan bahwa ada peningkatan
kecurigaan dalam sepak terjang Amerika semasa Perang Dunia I.
Mereka mencurigai
ada pihak-pihak yang mendapatkan keuntungan dari Perang Dunia 1 dan para
penduduk serta berbagai sektor ekonomi dipaksa untuk berkorban kerugian.
Depresi ekonomi yang menghantui Amerika Serikat pasca Perang
Dunia I memperparah penderitaan rakyat. Sektor perekonomian mati suri, harga
harga tidak terkendali, serta pemecatan massal melanda. Hal ini memaksa kongres
Amerika untuk menarik keanggotaan Negara ini dari Liga Bangsa-Bangsa karena
organisasi tersebut terbukti tidak bisa mencegah negara-negara dunia dari
pusaran perang.
Invasi Jepang ke Manchuria dan upaya-upaya menguasai China
bagian timur laut pada tahun 1931 menggerakkan hati Presiden Herbert Hoover
untuk mensahkan Stimson Doctrine. Stimson Doctrine merupakan peraturan
yang membuat Amerika Serikat tidak boleh mendiamkan aksi negara manapun yang
mendapatkan wilayah baru dengan cara kekerasan atau pun agresi militer tanpa
persetujuan internasional. Namun peraturan ini membatasi langkah Amerika dengan
tidak ikut campur secara langsung dalam penyelesaian konflik.
Presiden berikutnya yakni Franklin D. Roosevelt mulai tidak
tahan terhadap perbuatan pasif Amerika dalam menjaga perdamaian dunia. Tahun
1933 ia mengajukan langkah kepada senat dimana Amerika Serikat bisa lebih
berperan dalam penyelesaian konflik dunia. Langkah ini banyak ditentang
ditambah campur tangan Amerika dalam peradilan internasional juga dikecam.
Saat Nazi mulai mengancam negara-negara Eropa, kongres Amerika
menetapkan peraturan untuk bersikap netral dalam konflik internasional. Para
pendukung isolasi Amerika kebanyakan berasal dari kubu konsevatif, pebisnis,
dan para aktivis perdamaian. Presiden Roosevelt mulai bisa memenangkan hati
para isolasionis untuk mengendurkan diri dari kebijakan isolasi Amerika.
Saat
Perang Dunia II mulai berlangsung para anggota kongres mulai melunak dan
mempertimbangkan langkah Roosevelt agar Amerika bisa terjun langsung dalam
perang. Puncaknya saat penyerangan pangkalan Pearl Harbor tahun 1941
benar-benar mengubah pandangan rakyat dimana Amerika harus turun langsung dalam
perang bersama pihak sekutu.
0 Response to "Politik Isolasi Amerika Serikat 1930-an"
Post a Comment