Reconquista, Keruntuhan Kekuataan Islam di Spanyol

Ilustarsi: static.com

Harian Sejarah - Reconquista merupakan upaya penaklukan kembali wilayah Spanyol dan Portugal dari tangan Islam. Sebelumnya wilayah tersebut, semenanjung Iberia, telah dikuasai pasukan Muslim atau Moor sejak abad ke-8 M. Rangkaian reconquista diawali dengan pertempuran Covadonga tahun 718 M dan beberapa pertempuran lain. Ada beberapa wilayah, bahkan menyerahkan dirinya kepada pasukan muslim seperti Raja Asturia dan lainnya. Wilayah kekuasaan pasukan Muslim meluas hingga ke Spanyol.

Sebenarnya, diluar kondisi saling takluk-menaklukkan, orang-orang Muslim dan Kristen dapat berinteraksi dengan baik secara sosial dan ekonomi. Pada abad ke-11, saat persatuan Muslim lengah, wilayah pasukan Kristen di wilayah Spanyol utara berhasil bersatu di bawah pimpinan Sancho III. Ia membentuk kerajaan Aragon dan kerajaan tersebut membawa semangat penaklukan kembali wilayah Spanyol. Alfonso I dari Aragon berhasil menguasai kota Zaragoza yang merupakan bekas Ibukota pasukan Moor tahun 1118. 

Setahun berikutnya, Alfonso II dan Alfonso VIII membentuk Pakta Cazorla yang berisi perjanjian bahwa wilayah Valencia dikuasai kerjaan Aragon. Sebagai gantinya, Kerajaan Aragon melepas seluruh wilayah bangsa Moor. Alfonso VIII juga berhasil memengaruhi Paus Innocent III untuk mengeluarkan resolusi untuk membantu dirinya atas dasar perjuangan agama. Dengan gabungan pasukan Aragon, Navarre dan Portugal, mereka berhasil menguasai wilayah Maroko dan mengkukuhkan kejayaan pasukan Kristen di Spanyol. 

Maroko menjadi kunci karena wilayah tersebut bisa membuka kemungkinan mereka menguasai Andalusia. Bersatunya kerajaan di Spanyol membuat kekuatan mereka semakin perkasa untuk menguasai Andalusia. 


Sultan Muhammad XII menyerah kepada pasukan Ferdinand II dan Isabella I. Foto: Epic History

Rangkaian penaklukan Andalusia dimulai dari penaklukan Kordoba tahun 1236 dan Sevilla tahun 1248. Pasukan Moor dihajar secara total, tidak hanya soal wilayah yang semakin sempit namun juga tekanan secara ekonomi yang besar. 

Bangsa Moor akhirnya mendirikan kerajaan baru di wilayah Granada. Wilayah tersebut tidak gratis, mereka harus membayar upeti kepada kerajaan Kristen. Kehadiran bangsa Moor menjadikan wilayah tersebut menjadi pertemuan antara pemikiran serta kebudayaan Arab, Kristen dan Yahudi. Tidak hanya itu, Raja Alfonso X juga mengadakan transliterasi besar-besaran karya tulis bangsa Arab ke dalam bahasa Inggris ataupun Spanyol. 


Di wilayah Spanyol lainnya, Raja James sangat berhati-hati menjaga kestabilan sosial dan ekonomi di wilayahnya serta membangun pos-pos penjagaan di wilayah depan semenanjung Spanyol. Di Portugal, Alfonso III berhasil menguasai wilayah Faro yang menjadi basis terakhir pasukan Moor di sana. Kekalahan terbesar pasukan Moor tercatat dalam Pertarungan Río Salado tahun 1340


Kerajaan Aragon, Castile dan Portugal semakin menguatkan persatuan mereka dan puncaknya adalah pernikahan Ferdinand II dari Aragon dengan Isabella I dari Castile tahun 1469 yang sepenuhnya menyatukan kerajaan Spanyol. Kerajaan tersebut sepenuhnya berhasil menguasai kembali Spanyol tahun 1492 yang mengakhiri kekuasaan bangsa Moor di Spanyol. Hal ini terjadi berkat persatuan agama dan kemunduran bangsa Moor sendiri.



Penulis: Muhammad Ikhsan - Ekonomi Islam UI
Editor: Imam Maulana Al Fatih

0 Response to "Reconquista, Keruntuhan Kekuataan Islam di Spanyol"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel