Organisasi Militer Bentukan Jepang di Indonesia
Berbeda dengan organisasi semi-militer. Organisasi militer bentukan Jepang bertujuan untuk secara langsung berperang bersama pasukan Jepang dalam Perang Asia Timur Raya. Kondisi Jepang yang semakin terdesak membuat Jepang mengerahkan pemuda disemua negara pendudukan Jepang berperang secara langsung.
Pasukan Peta (Foto: Istimewa) |
Umumnya mereka yang menjadi tentara pembantu Jepang akan ditempatkan di negara yang berbeda, misalnya Heiho Indonesia yang berperang di Burma. Hal ini agar pasukan ini tidak terbesit pemikiran untuk membelot dan fokus berperang karena sebenarnya mereka bingung karena jauh dari tanah air dan pastinya sudah sadar akan mati. Hal ini karena mereka ditempatkan digaris terdepan untuk membuat parit atau penghalau musuh.
HEIHO
Heiho (Pasukan Pembantu Prajurit Jepang) adalah organisasi
yang beranggotakan prajurit Indonesia untuk melaksanakan pertahanan militer,
baik di Angkatan Darat maupun di Angkatan Laut. Hieho sendiri berperang sebagai
Pasukan Pembantu Prajurit Jepang. Heiho ditugaskan bukan hanya di Indonesia,
tetapi di seluruh daerah pendudukan Jepang seperti di Burma, Vietnam,
Singapura, dan Malaya.
Heiho dibentuk berdasarkan instruksi bagian Angkatan Darat
Markas Besar Umum Kerajaan jepang pada tanggal 2 September 1942 yang kemudian
pada bulan April 1945 menjadi cikal bakal organisasi ini.
Tujuan didirikannya Heiho yakni sebagai pembantu kesatuan
angkatan perang dan dimasukkan sebagai bagian dari tentara Jepang. Adapun
kegiatannya yaitu :
- Membangun pertahanan.
- Menjaga kamp pertahanan.
- Membantu tentara Jepang dalam peperangan.
Organisasi ini memang dikhususkan untuk bidang kemiliteran
sehingga jauh lebih terlatih dibanding organisasi-organisasi lainnya. Heiho
sendiri juga dibagi menjadi beberapa bagian, baik di angkatan darat, angkatan
laut maupun bagian kepolisian.
Heiho juga memanfaatkan pasukannya sebagai tenaga kasar yang
dibutuhkan dalam peperangan, contohnya memelihara berbagai senjata perang dan
memindahkan senjata dan peluru dari gudang ke atas truk.
Keanggotaan Heiho
Untuk menjadi anggota Heiho tidaklah mudah, ada beberapa
syarat yang harus dipenuhi. Syarat-syarat tersebut antara lain yaitu :
- Berusia antara 18 sampai 25 tahun.
- Berbadan sehat baik jasmani maupun rohani.
- Berkelakuan dan berkepribadian baik.
- Berpendidikan minimal sekolah dasar.
Jumlah anggota Heiho mencapai sekitar 42.000 orang (sejak
berdiri hingga akhir masa pendudukan Jepang). Dari total tersebut, 25.000 orang
diantaranya adalah penduduk dari Jawa. Namun begitu, tidak ada seorang pun yang
berpangkat pejabat (perwira), karena pangkat pejabat hanya untuk orang-orang
Jepang saja.
PETA
PETA (Pembela Tanah Air) adalah organisasi militer yang
dibentuk Jepang dengan tujuan menambah kesatuan tentara guna memperkuat
organisasi sebelumnya, yaitu Heiho. Walaupun Jepang semakin terdesak karena
perang melawan Sekutu, Jepang tetap berusaha mempertahankan Indonesia dari
serangan sekutu. Karena Heiho dipandang belum memadai, maka dibentuklah suatu
organisasi militer yang dinamai PETA (Pembela Tanah Air).
PETA didirikan secara resmi pada tanggal 3 Oktober 1943 atas
usulan dari Gatot Mangkupraja kepada Letnan Jenderal Kumakici Harada (Panglima
Tentara Jepang ke-16). Pembentukan PETA ini didasarkan pada peraturan
pemerintah Jepang yang disebut dengan Osamu Seinendan nomor 44.
Keanggotaan PETA
Banyak pemuda-pemuda yang tergabung dalam Seinendan
mendaftarkan diri menjadi anggota PETA. Anggota PETA yang bergabung berasal
dari berbagai elemen masyarakat. Karena kedudukannya yang bebas (fleksibel) dalam struktur
organisasi Jepang, PETA diperbolehkan untuk melakukan perpangkatan sehingga ada
orang Indonesia yang menjadi seorang perwira.
Hal ini menyebabkan masyarakat tertarik pada organisasi ini
dan kemudian bergabung menjadi anggota PETA. Hingga akhir masa pendudukan
Jepang di Indonesia, jumlah anggota PETA berkisar 37.000 orang di Jawa dan
20.000 orang di Sumatera. Di Sumatera, organisasi ini lebih dikenal dengan
Giyugun (prajurit sukarela).
Orang-orang PETA ini menghasilkan pemimpin-pemimpin yang
berkualitas dari Indonesia, terutama di bidang kemiliteran. Pada masa-masa selanjutnya,
para pemimpin tersebut mampu membawa perubahan terhadap kondisi tanah air
Indonesia.
Adapun tokoh-tokoh PETA yang terkenal dan membawa pengaruh
besar diantaranya yaitu, Jenderal Sudirman, Jenderal Gatot Subroto, Supriyadi
dan Jenderal Ahmad Yani. - Harian Sejarah
0 Response to "Organisasi Militer Bentukan Jepang di Indonesia"
Post a Comment