Perang Arus Listrik, Thomas Alpha Edison Vs Nikola Tesla
Harian Sejarah - Semua
alat-alat elektronik di rumah kita pasti menggunakan tenaga listrik. Tahukah
Anda bahwa listrik yang kita nikmati ini merupakan hasil dari persaingan yang
sengit. Akhir abad ke 19 merupakan era dimana terjadi persaingan dalam hal
system aliran listrik, yakni arus langsung/ direct current (DC) dengan arus
bolak balik (AC). Persaingan
ini biasa dikenal dengan peperangan arus, dimana ada pihak-pihak yang berseteru
yaitu Thomas Alpha Edison dengan Nikola Tesla. Nikola Tesla dengan aliran bolak
balik (AC) nya telah memenangkan persaingan ini, namun tahukah Anda bahwa ada
cerita panjang dibaliknya.
Awal Perselisihan
Thomas Edison. (Foto : thinkjarcollective.com)
|
Ia pun
mengajukan rancanganya, sebuah mesin dengan aliran listrik bolak-balik (AC)
yang dianggap lebih baik dan efisien. Sayangnya, rancangan tersebut tidak
direspon karena dianggap tidak masuk akal dan merugikan. Tesla tercatat keluar
dari perusahaan milik Edison tahun 1885.
Tesla pun
tidak patah arang, ia dengan sabar mengumpulkan modal yang cukup dan mendirikan
Perusahaan listriknya sendiri dengan karyanya seperti generator aliran AC, alat
pengatur tegangan listrik/transformer, dan beberapa penemuan lainnya. Tahun
1888, ia menjual hak paten penemuannya kepada pengusaha yakni George
Westinghouse tepatnya perusahaan Westinghouse Electric Company miliknya.
Saling Pamer Keunggulan
Westinghouse
dengan karya Tesla mempromosikan kelebihan dari aliran listrik AC yakni
efektifitas pengaliran listrik, dalam artian bahwa listrik dapat dialirkan
dengan jarak yang lebih jauh dibandingkan menggunakan aliran DC. Hal ini karena
dalam arus DC pembangkit listrik hanya bisa berjarak satu mil, tidak seperti
pembangkit dengan arus AC yang pembangkit listriknya dapat berjarak sangat
jauh.
Nikola Tesla. (Foto: activistpost.com)
|
Arus DC
ciptaan Edison menggunakan prinsip bahwa dalam pengalirannya ke masyarakat,
listrik DC menggunakan tegangan yang rendah, namun konsekuensinya adalah banyak
aliran listrik yang terbuang dalam pendistribusiannya. Keunggulan arus DC adalah dianggap lebih aman jika tersengat alirannya. Dalam arus AC
ciptaan Tesla memiliki prinsip bahwa dalam distribusinya menggunakan tegangan
tinggi agar tidak banyak aliran listrik yang terbuang.
Usaha Menjatuhkan Arus AC
Ilustrasi. (Foto: smithsonianmag.com)
|
Merasa terancam oleh popularitas arus AC yang bisa didistribusikan lebih luas dan lebih murah, Edison mengisukan sebuah siasat propaganda untuk menyudutkan arus AC dan meyakinkan masyarakat bahwa arus DC lebih aman digunakan. Dalam propaganda tersebut, binatang disetrum dengan arus AC dan ditonton oleh masyarakat ramai. Dalam demonstrasi tersebut juga tersirat bahwa arus AC memiliki tegangan yang lebih tinggi dari DC dan lebih membahayakan.
Tak sampai disitu saja, ia juga mengusulkan untuk menggunakan arus AC dalam hukuman mati dengan kursi listrik. Tahun 1890, terpidana mati yakni William Kemmler dari New York merupakan orang yang dieksekusi mati dengan kursi listrik yang dialiri arus AC, alasannya karena hukuman ini dianggap lebih cepat dan paling mematikan.
Kekalahan
Arus DC milik Edison
Pembangkit listrik di Niagara. (Foto:nflibrary.ca) |
Usaha kampanye hitam Edison nampaknya gagal. Terbukti bahwa masyarakat lebih banyak menggunakan arus listrik AC. Awal kemenangan arus AC dimulai ketika diresmikan pembangkit listrik tenaga air di Air Terjun Niagara tahun 1896. Listrik dari pembangkit tersebut dapat dialirkan sejauh 20 mil dan mengukuhkan bahwa aliran AC memang lebih baik dan kita terus menggunakannya hingga kini.
Referensi :
Dummies.com - ELECTRONICS BASICS: THE HISTORY OF AC/DC CURRENT WARS
History.com - What was the War of the Currents?
Mentalfloss.com - AC/DC: The Tesla–Edison Feud
History.com - What was the War of the Currents?
Mentalfloss.com - AC/DC: The Tesla–Edison Feud
0 Response to "Perang Arus Listrik, Thomas Alpha Edison Vs Nikola Tesla"
Post a Comment