Yakinlah, Pancasila Tak Bertentangan dengan Islam
Kiai As'ad Syamsul Arifin (pahlawan nasional), katanya, mencoba meyakinkan publik Islam dengan menyatakan bahwa mengamalkan Pancasila merupakan suatu kewajiban bagi umat Islam. |
Gerakan anti-Pancasila sedang merebak. Para “juru kampanye”nya dengan terus terang menyatakan penolakannya. Bagi mereka, Pancasila adalah thogut dan umat Islam wajib mengingkari thogut itu. Hal tersebut disampaikan wakil ketua Lembaga Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama (LBMNU) KH Abdul Moqsit Ghozali pada akun Facebooknya.
Namun, lanjutnya, gerakan ini tak banyak mendapatkan simpati publik. Penolakan terhadap mereka terjadi di mana-mana. NU dan Muhammadiyah sebagai organisasi arus utama terus melakukan pembelaan terhadap Pancasila sebagai dasar negara.
Sebagaimana diketahui, Munas Alim Ulama NU (Munas NU) tahun 1983 di Situbondo memutuskan memantapkan Pancasila sebagai asas organisasi, penjabarannya dalam Anggaran Dasar serta deklarasi hubungan Pancasila dan Islam. Dan satu tahun kemudian, pada Muktamar NU yang ke-27 tahun 1984 di Situbondo diputuskan NU menerima asas tunggal Pancasila.
“Tiga tiga tahun lalu, Kiai Achmad Siddiq (Rais ‘Amm PBNU) telah menyatakan, Pancasila dan Islam adalah dua hal yang dapat sejalan dan saling menunjang. Keduanya tidak bertentangan dan tidak boleh dipertentangakan. Keduanya tidak harus dipilih salah satu dengan sekaligus membuang yang lain,” terangnya.
Kiai As'ad Syamsul Arifin (pahlawan nasional), katanya, mencoba meyakinkan publik Islam dengan menyatakan bahwa mengamalkan Pancasila merupakan suatu kewajiban bagi umat Islam.
Menurutnya, pernyataan Kiai As'ad dan Kiai Achmad Siddiq puluhan tahun lalu itu kian relevan di tengah kegamangan politik ideologis yang menimpa sebagian umat Islam Indonesia sekarang. “Maka, yakinlah! wahai umat Islam bahwa Pancasila tak bertentangan dengan Islam,” tegasnya. (Husni Sahal/Abdullah Alawi)
0 Response to "Yakinlah, Pancasila Tak Bertentangan dengan Islam"
Post a Comment