Mengenang Chairil, Sang Binatang Jalang
Aku
Kalau sampai waktuku
‘Ku mau tak seorang ‘kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri
Dan aku akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi!
Chairil Anwar, pria kelahiran Medan 26 Juli 1922 menyimpan misteri. Tentang karya yang melampaui jaman dan penggerak kesusasteraan Indonesia. Ia pula yang mengawali kebebasan dalam berbahasa dalam negara Indonesia yang masih belia. Dengan tayangan ini kami mengajak Anda menelusuri jejak kehidupan si Binatang Jalang.
0 Response to "Mengenang Chairil, Sang Binatang Jalang"
Post a Comment