Pesawat Junker Ju-52, Pengangkut Pasukan Payung Jerman
Junker Ju-52 (dikenal dengan julukan tante Ju dan Iron
Annie) adalah pesawat pengangkut trimotor Jerman yang diproduksi dari tahun
1931 sampai 1952. Awalnya pesawat ini dirancang dengan mesin tunggal tetapi
kemudian diproduksi dengan bertenaga 3 motor pendorong.
Dalam penerbangan sipil, pesawat ini terbang dengan membawa 12 operator udara, sedangkan dalam penerbangan militer Ju-52 dikenal sebagai pesawat pengangkut pasukan dan kargo, beberapa kali menjadi pesawat bomber menengah selama bergabung dengan Luftwaffe. Ju-52 terus digunakan pasca Perang Dunia II sebagai armada pesawat militer dan sipil hingga tahun 1980-an.
Dalam penerbangan sipil, pesawat ini terbang dengan membawa 12 operator udara, sedangkan dalam penerbangan militer Ju-52 dikenal sebagai pesawat pengangkut pasukan dan kargo, beberapa kali menjadi pesawat bomber menengah selama bergabung dengan Luftwaffe. Ju-52 terus digunakan pasca Perang Dunia II sebagai armada pesawat militer dan sipil hingga tahun 1980-an.
Peran | Pesawat Transportasi |
---|---|
Produsen | Junkers |
Perancang Awal | Ernst Zindel 4 Orang |
Spesifikasi: Berat Panjang Tinggi Rentang Sayap Kecepatan Jarak Tempur Persenjataan Penerbangan Pertama kali | 6,560 ton (kosong) dan 10,515 ton (terisi) 4,50 m 29,25 m 295 km/jam 1.290 km 3 x senapan mesin MG17 7,92 mm 13 Oktober 1930 - 7 Maret 1932 |
Status | Aktif |
Pengguna Utama | Luftwaffe Luft Hansa Spanish Air Force |
Diproduksi | 1931–1945 (Germany) 1945–1947 (France) 1945–1952 (Spain) |
Nomor Pembuatan | 4,845 |
Salah satu pesawat terkemuka selama Perang Dunia II. Pesawat
Ju-52 ini berpartisipasi dalam berbagai
pertempuran besar, seperti Perang Saudara Spanyol, penerjunan Pasukan Payung Jerman di
Eropa Barat dan Kreta, hingga pertempuran jembatan udara di Stalingard. Ketika
produksi pesawat ini dihentikan pada tahun 1950-an. Pesawat ini telah digunakan
oleh lebih dari 30 negara.
Ju-52 menerjunkan Pasukan Payung Jerman. Foto: German War Archive |
Pada muainya pesawat ini digunakan sebagai pesawat pembom
berat, beberapa diantaranya digunakan untuk bertemur dengan Legium Kondor
Jerman dalam Perang Saudara Spanyol.
Namun pesawat ini lebih digunakan sebagai pesawat
angkut. Pada pertempuran di front barat, pesawat ini sangat diandalkan untuk
menerjunkan Pasukan Payung Jerman selama serangkaian invasi di Eropa Barat dan
Kreta. Operasi yang sering dilakukan untuk merebut lapangan udara,
benteng-benteng dan jembatan. Kekurangan produksi pesawat Ju-52 membuat pasukan
Jerman terkepung oleh Tentara Merah pada serangkaian operasi ‘Jembatan Udara’
di Stalingard.
Ju-52 berpartisipasi dalam serangan di Belanda pada tanggal
10 Mei 1940, di mana mereka dikerahkan dalam serangan udara besar-besaran
pertama dengan pasukan terjun payung dalam sejarah selama Pertempuran Hague.
Tidak kurang dari 295 Ju 52 hilang dalam usaha itu dan di tempat-tempat di Belanda, karena keadaan yang berbeda-beda, antara yang akurat dan efektifnya pertahanan anti-pesawat Belanda dan kesalahan Jerman dalam menggunakan lapangan udara. Pada tanggal 10 Mei saja, 278 yang jatuh atau dinonaktifkan.
Tidak kurang dari 295 Ju 52 hilang dalam usaha itu dan di tempat-tempat di Belanda, karena keadaan yang berbeda-beda, antara yang akurat dan efektifnya pertahanan anti-pesawat Belanda dan kesalahan Jerman dalam menggunakan lapangan udara. Pada tanggal 10 Mei saja, 278 yang jatuh atau dinonaktifkan.
Ju-52 pada pertempuran di Stalingard 1942. Foto: Getty Images |
Usai pertempuran Perang Dunia II, Ju-52 tidak begitu saja
digantikan dan tetap diproduksi serta dioperasikan oleh negara lain, semisal
Spanyol dan Perancis. Ju-52 digunakan oleh Perusahaan Pesawat Cina dari tahun
1930-an dan menjadi pesawat utama mereka. Ju-52 juga menjadi pesawat pribadi
pemimpin Partai Nasionalis China, Chiang Kai Shek
0 Response to "Pesawat Junker Ju-52, Pengangkut Pasukan Payung Jerman"
Post a Comment