Penjelasan Singkat Sistem Politik Inggris Raya

Parlemen Rendah Inggris Raya. Foto: appgdrones.org.uk

Harian Sejarah - Sistem politik Inggris Raya (The British Political System) adalah salah satu sistem politik modern yang paling tua di dunia. Parlemennya disebut sebagai The Mother of Parliament yang mengindikasikan bahwa sistem politik parlemennya merupakan role-model banyak negara demokrasi modern di seluruh dunia. Inggris Raya –negara industri modern itu, secara politik dijalankan oleh dua badan besar yang disebut Parlemen Nasional dan pemerintah. 

Parlemen Nasional merupakan badan legislatif yang mewakili setiap konstituensi –daerah perwakilan di Inggris. Parlemen Nasional ini terdiri dari House of Commons (parlemen rendah) dan House of Lords (parlemen tinggi). Pada tahun 2017, Parlemen rendah terdiri dari total 650 anggota parlemen yang kesemuanya mewakili konstituensi yang berbeda-beda.

Hal lain yang perlu diperhatikan dalam memahami sistem politik Inggris Raya adalah sistem kewilayahannya. Apa yang disebut sebagai Inggris berbeda dengan Britania Raya, pun juga berbeda dengan United Kingdom. United Kingdom adalah keseluruhan wilayah yang biasa kita sebut sebagai ‘Inggris’, wilayah ini terdiri dari daerah England atau Inggris, Wales, Scotland dan Northern Ireland. Kata Inggris yang kita anggap berarti sama dengan United Kingdom ternyata tidak benar-benar mencakup keseluruhan wilayahnya. 

Berbeda pula dengan Britania Raya yang merujuk pada daerah-daerah di British Isles yaitu England, Wales dan Scotland. Sedangkan, kata Inggris sendiri sebenarnya hanya merujuk pada England yang merupakan ‘negara bagian’ di selatan kepulauan Britania. Demikian pula, perlu diketahui bahwa bagian selatan Irlandia tidak termasuk dalam wilayah Inggris Raya, mengingat mereka merupakan sebuah republik terpisah yang mempunyai sistem politik tersendiri. 

Untuk memudahkan pemahaman, dalam penulisan ini, digunakan kata ‘Inggris Raya’ untuk merujuk pada United Kingdom. Pemahaman terhadap hal ini sangatlah penting mengingat sistem politik Inggris Raya yang mengenal wilayah konstituensi. Wilayah konstituensi ini sendiri tersebar di seluruh bagian Inggris Raya, bukan hanya Inggris. 

Wilayah konstituensi ini memegang peranan penting, karena di wilayah-wilayah inilah dilaksanakan pemilihan umum. Jika kita tinggal dan menjadi warga negara di Inggris Raya, kita akan mendapatkan hak pilih untuk mengikuti pemilihan umum di satu konstituensi ketika sudah mencapai usia dewasa. Dalam pemilihan umum ini, pada umumnya semua partai akan mengirimkan kandidat untuk menjadi perwakilan di parlemen. 

Kandidat-kandidat akan dipilih pada pemilihan umum di satu konstituensi. Biasanya akan ada sekitar lima atau lebih kandidat dari partai politik yang berbeda-beda. Pemilihan umum di Inggris Raya secara umum akan dilaksanakan setiap lima tahun –namun pada tahun 2017 dilaksanakan pemilihan umum untuk memastikan perimbangan kekuatan di parlemen.

Kandidat yang datang dari partai yang berbeda ini menjelaskan bahwa ada beberapa aliran pemikiran politik yang berbeda di Inggris. 650 anggota parlemen yang sedang menjabat pada awal 2017 ini berasal dari lima partai politik yang berbeda: Green Party, Labour Party, Liberal Democrat Party, Conservative Party dan United Kingdom Independence Party. Sesuai dengan urutannya, partai-partai ini diawali dengan sayap kiri hingga diakhiri dengan sayap kanan. 

Dalam kaitannya, dapat kita lihat bahwa Green Party merupakan partai yang paling left-winged di antara kesemuanya, disusul dengan Labour yang masih berada di sayap kiri, kemudian dengan Democrat yang berada di tengah dan selanjutnya Conservative yang cukup kanan dan UKIP  yang paling right-winged. Setiap partai juga memiliki warna yang identik dengannya: Green identik dengan warna hijau, Labour dengan warna merah, Democrat dengan warna kuning, Conservative dengan warna biru dan UKIP dengan warna ungu. 

Posisi partai-partai ini dalam kompas politik juga sangat mempengaruhi kebijakan yang mereka perkenalkan ketika menjabat. Partai-partai di sayap kiri akan lebih sosialis dalam pemikiran dan tindakan mereka, demikian pula partai di sayap kanan akan berbeda. 

Meskipun begitu, sesuai dengan kepentingan nasional, partai-partai ini juga sangat mungkin mengubah ciri kebijakannya saat diperlukan. Labour beberapa tahun sebelum ini misalnya, cukup mengambil kebijakan sayap kanan untuk mengatasi berbagai permasalahan. Demikian pula, tindakan individu dalam partai juga dapat saja berbeda dengan pemikiran partai. 

Selain berasal dari partai-partai yang telah disebutkan di atas, ada pula partai-partai nasional (National Party) misalnya Scottish National Party atau SNP. Demikian pula, ada yang disebut sebagai kandidat independen, yang terdiri dari orang-orang yang cukup populer untuk dipilih tanpa perlu bergabung dengan salah satu partai politik. 

Selain itu, ada pula sebuah partai politik unik yang tidak mempunyai kursi di parlemen, namun memiliki beberapa kandidat yang terpilih sebagai pemerintah lokal: Official Monster Raving Loony Party  -yang terdiri dari orang-orang eksentrik dengan pakaian yang luar biasa aneh dan berwarna-warni. 

Partai Politik ini muncul pada tahun 1963 dan didirikan oleh Screaming Lord Sutch, berawal dari pemikiran bahwa “bila tidak ada kandidat dari partai politik lain yang disukai, pilihlah Loony Party”. Hal ini dilakukan sebagai bentuk protes ketika tidak ada kandidat dari partai politik lain yang cukup baik, setiap suara untuk mereka disebut sebagai protest vote. Beberapa dari kandidat partai kemudian memenangi pemilihan umum lokal dan bahkan menjadi mayor. 

Dalam kaitannya dengan perimbangan kekuatan di parlemen, dapat kita ketahui bahwa pemerintah dibentuk dari perimbangan kekuatan itu. Partai yang memiliki mayoritas kursi di parlemen akan membentuk pemerintah. Dalam tahun 2017 ini, partai yang memiliki mayoritas itu adalah Conservative yang kemudian membentuk kabinet pemerintahannya di bawah perdana menteri Theresa May. 

Secara umum, ketua partai akan menduduki posisi perdana menteri ketika partai yang dipimpinnya memenangkan pemilihan umum dan mendapat perolehan suara terbesar di parlemen. Sedangkan rivalnya yang tidak mendapat cukup mayoritas kursi akan menduduki kursi oposisi dan membentuk kabinet bayangan. Kabinet bayangan ini dibentuk sebagai pengawas kebijakan pemerintah. Dengan demikian, dapat dipahami bahwa Leader of the Opposition akan mengawasi dengan baik Perdana Menteri, demikian pula Shadow Education Secretary akan mengeluarkan kritik terhadap Education Secretary

Semua hal ini akan dikemukakan dalam debat terbuka maupun tertutup di House of Commons yang merupakan salah satu bagian parlemen di Inggris Raya yang berkedudukan di Westminster. Di dalam debat-debat inilah pihak pemerintah akan memberikan jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan yang datang dari seluruh anggota parlemen, dan dalam waktu yang sama juga mempertahankan kebijakan yang telah dirancang oleh mereka sebelum akhirnya menjadi kebijakan lebih lanjut yang akan diperkenalkan ke publik. 

Hal ini dilakukan di parlemen mengingat sistem demokrasi yang meletakkan pemerintah di satu sisi dan pengawas pemerintah di sisi lain yang mengawasi dan dalam waktu-waktu tertentu juga harus menghentikan kebijakan. Praktik semacam ini mungkin terlihat sangat agresif, namun demikianlah bagaimana sistem politik di Inggris Raya berjalan –supaya setiap suara didengar di parlemen.

Lalu, ada pertanyaan yang mungkin tersisa dari penjelasan tentang mayoritas suara. Pertanyaan tentang apa yang terjadi bila tidak satu pun partai yang mendapat mayoritas suara pada pemilihan umum. Bila hal ini terjadi, partai dengan suara terbanyak biasanya akan membentuk koalisi. Hal ini terjadi pada tahun 2010 di mana konservatif memenangi pemilihan umum, namun tidak mendapat mayoritas kursi. 

Dengan demikian, partai konservatif membentuk koalisi dengan Liberal Democrat dan membentuk kabinet pemerintah bersama dengan mereka. Demikian pula, ini adalah hal yang direncanakan Labour pada tahun-tahun ini dengan membentuk koalisi bersama beberapa partai untuk mempersiapkan pertempuran pada pemilihan umum berikutnya. Pada tahun 2017 ini, Partai Konservatif memiliki sedikit mayoritas kursi sehingga mereka dapat menjalankan pemerintahan, meskipun dengan serangan dari berbagai sisinya.

Demikian, sistem politik nasional juga dibantu oleh sistem politik lokal yang terdiri dari council yang dipimpin oleh seorang councillor. Dalam ranah yang lebih besar, kita juga mengenal ward yang terdiri dari bebera council dan dipimpin oleh seorang mayor. Di London sendiri, terdapat lebih dari tiga puluh council dan merupakan satu ward tersendiri yang dipimpin oleh seorang Mayor of London yang berkedudukan di London Assembly. Demikianlah sistem politik Inggris Raya yang mempertahankan Inggris selama berabad-abad hingga tetap mempertahankan posisinya sebagai negara besar di tengah aksi Brexit yang mereka lakukan demi memisahkan diri dari Uni Eropa. 


Penulis : C.Reinhart dapat dihubungi di christopher.reinhart@ui.ac.id.
Editor: Imam Maulana

Referensi
Childs, David. 2012. Britain since 1945: A Political History. London: Penguin.
Butler, David. 1995. British General Election since 1945. London: Tanpa Penerbit.
Gill. 2017. Introduction to the British Politics. London: Engvids. 

0 Response to "Penjelasan Singkat Sistem Politik Inggris Raya"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel