Zonk : Sebuah Kisah Pelacur Palsu
Ada seorang pria berhidung belang, sebut saja om
Bopeng. Saat itu, om Bopeng sedang kesepian. Kemudian om Bopeng menelepon
mucikari. Tetapi, nomornya tidak dapat dihubungi. Akhirnya, om Bopeng menelepon
satu persatu nomor mucikari.
Dan hasilnya, tidak ada satupun yang dapat
dihubungi. Om Bopeng mulai kesal dan membanting handphone nya. Kemudian om
Bopeng mengambil kunci mobil dan pergi jalan-jalan sambil mencari wanita
kesepian.
Setelah berjam-jam, om Bopeng tidak menemukan wanita
kesepian. Padahal sudah pukul Sembilan malam. Tetapi, Ibukota hanya ramai
karena dihiasi kendaraan dan lentera pinggir jalan.
“ Sial, biasanya ada cewek nganggur di trotoar.
Mentang-mentang malam minggu, semua cewek udah di pesen. “
Om Bopeng lebih suka mencari wanita yang biasanya
duduk di trotoar sambil mencari panggilan. Karena menurutnya, wanita yang di
pinggir jalan bayarannya lebih murah. Jika memesan lewat mucikari, harganya
bisa di nego. Jadi, om Bopeng bisa lebih puas meluapkan nafsunya tanpa harus
mengeluarkan banyak uang. Setelah lama menyetir, om Bopeng kelelahan. Akhirnya
om memberhentikan mobilnya dan mampir ke warung untuk membeli es jeruk. Saat
sedang duduk, om Bopeng melihat wanita cantik dengan penampilan aduhai sedang
duduk di pojokan. Dengan berani, om Bopeng menghampiri wanita itu.
“ Eneng sendiri aja, gak malam mingguan? ”
“ Enggak om, gak ada yang ngajak. ”
“ Mau om temenin? Tapi ke hotel ya neng, om lagi
pengen nih. ”
“ Yakin om mau saya temenin? ”
“ Iya, siapa sih yang gak mau ditemenin cewek cantik
dan seksi seperti kamu. ”
“ Oh yaudah, tapi om jangan kaget ya. ”
“ Kenapa harus kaget, justru om puas dong kalo
ditemenin cewek seksi seperti kamu. ”
“ Yaudah om. Ayuk!! ”
“ Yaudah masuk ke mobil om ya, kita ke hotel. Tapi, om
gak mau bayar mahal ya, kan om ketemu eneng cuma kebetulan. ”
“ Ya gak apa-apa om, yang penting om senang. ”
Akhirnya om Bopeng pergi menuju hotel bersama wanita
yang ditemuinya di warung. Setelah sampai hotel om Bopeng langsung memesan
kamar untuk malam ini. Setelah memesan kamar, om Bopeng langsung menggandeng
wanita tersebut dan berjalan menuju kamar. Setelah masuk kamar, om Bopeng
langsung mengunci pintu rapat-rapat. Sedangkan wanita itu terus tersenyum dan
menghampiri om Bopeng.
“ Om mau nya gelap atau terang? “
“ Terang dong, biar kelihatan semua. “
“ Om yakin nih? Jangan nyesel loh.”
“ Kenapa harus nyesel? Ayolah eneng om sudah gak
tahan.”
“ Yaudah ayuk!! “
Kemudian, nafsu om Bopeng langsung memuncak. Om Bopeng
sudah gak kuat apalagi malam ini ditemani dengan wanita cantik dan seksi,
langsung saja om Bopeng beraksi.
Satu,,,,,,,,,dua,,,,,,,,,,,,,,tiga,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,dan
ZONK !!!!!!
Ternyata wanita itu bukanlah wanita asli melainkan
lelaki yang berpenampilan seperti wanita.
Om Bopeng langsung beranjak dari kasur dan keluar dari
kamar. Sejak kejadian itu, om Bopeng insyaf.
Anda dapat mengirimkan tulisan anda berupa cerpen, puisi, artikel, essai, opini, serba-serbi, dengan berbagai macam tema. Anda dapat mengirimkannya ke hariansejarah@gmail.com
0 Response to "Zonk : Sebuah Kisah Pelacur Palsu"
Post a Comment